Mohon tunggu...
Raden Ridwan Hasan Saputra
Raden Ridwan Hasan Saputra Mohon Tunggu... -

Presiden direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Tentang KPM, bisa kunjungi website www.kpmseikhlasnya.com. Selain itu, berbagai pemikiran saya, juga saya tuangkan dalam ridwanhs.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kampung Matematika Menuju Desa Pendidikan Seikhlasnya Sebagai Wujud Gotong Royong Masyarakat yang Peduli Pendidikan dan Bela Negara

25 Februari 2016   16:33 Diperbarui: 25 Februari 2016   16:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan kali ini akan menceritakan tentang perkembangan dan gagasan dari ide Kampung Matematika.

 

Sejarah kampung Matematika

Kampung Matematika diawali dari les bayaran seikhlasnya yang dilaksanakan di rumah orang-orang yang menjadi guru KPM sebagai wujud pengabdian guru-guru KPM kepada masyarakat. Rumah yang digunakan sebagai tempat les itu dinamakan RPM, yang merupakan singkatan dari Rumah Pendidikan MIPA.

KPM adalah singkatan dari Klinik Pendidikan MIPA.  KPM merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan Sistem Metode Seikhlasnya sejak tahun 2003. Dikarenakan RPM tempatnya terlalu menyebar, kemudian timbul ide untuk menggabungkan RPM-RPM  tersebut dalam satu kampung. Ternyata tidak mudah untuk mewujudkan ide ini, karena cukup sulit untuk menemukan suatu kampung yang anggota masyarakatnya ikhlas digunakan untuk belajar tanpa berharap imbalan. Akhirnya berkat bantuan dari Babinsa dan Babhinkamtibmas bisa ditemukan lokasi yang cocok untuk dijadikan Kampung matematika. Di kampung ini bisa terjadi suatu kondisi dimana masyarakat bergotong-royong membuat tempat tinggalnya menjadi  kondusif untuk dijadikan tempat belajar. Warga masyarakat di sini juga ramah dengan siswa-siswa dari luar yang mau belajar ke kampungnya, sehingga  siswa merasa nyaman belajar di kampung matematika.Lokasi kampung matematika ini di Desa Laladon, Ciomas Bogor.

 

Apa itu Kampung Matematika?

Kampung Matematika adalah sebuah kampung dimana rumah-rumah warganya dijadikan sebagai tempat belajar matematika. Lingkungan di sekitar perumahan warga juga dijadikan sebagai tempat belajar matematika, seperti di warung dan tembok-tembok di lingkungan warga. Siswa yang belajar tidak hanya warga di lingkungan kampung tersebut tetapi juga di luar lingkungan kampung. Guru yang mengajar tidak hanya dari penduduk kampung tetapi juga dari luar Kampung. Keunikan dari kampung matematika ini adalah sistem pembayaran dalam proses belajar mengajar  adalah seikhlasnya (sesuia kemampuan). Sehinga siapa saja dapat belajar di kampung matematika tanpa terhalang oleh masalah ekonomi. Kampung Matematika yang ada saat ini sudah diresmikan oleh  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Bapak Dr Anies Baswedan.

 

Tujuan Kampung Matematika

Tujuan dari pembuatan kampung matematika adalah agar les dengan bayaran seikhlasnya bisa dirasakan oleh masyarakat di kampung-kampung.  Banyak masyarakat di kampung termasuk dalam kategori ekonomi lemah, sehingga warga masyarakat di kampung  akan sangat terbantu jika ada les dengan bayaran seikhlasnya. Selain itu les dengan bayaran seikhlanya bisa membuat anak mempunyai akhlak yang baik karena dengan les bayaran seikhlasnya bisa memaksa anak untuk  memperbaiki  akhlak atau budi pekertinya.  Sehingga jika les dengan bayaran seikhlasnya sudah tersebar di seluruh kampung Indonesia, diharapkan bisa menahan kerusakan moral generasi muda yang sudah menyebar ke kampung-kampung.

 

Perkembangan Kampung Matematika Laladon saat ini

Perkembangan Kampung Matematika di desa Laladon saat ini sangat menggembirakan.  Setelah diresmikan oleh Pak Mendikbud,  Siswa di kampung matematika menjadi bertambah banyak.   Perkembangan berikutnya yang dirasakan perilaku anak-anak di kampung matematika yang awalnya banyak bermain sudah mulai rajin belajar dan rajin beribadah. Selain siswa yang rutin belajar, saat ini banyak guru-guru dari berbagai sekolah dari wilayah jabodetabekmembawa mutid-muridnya datang berkunjung sekaligus belajar di Kampung Matematika walaupun hanya sehari.

 

Kampung Matematika menjadi Desa Pendidikan Seikhlasnya

Setelah melihat banyak sekali manfaat yang dirasakan dengan adanya kampung matematika,timbul ide untuk menambahkan mata pelajaran lain. Mata pelajaran lain yang akan di ajarkan adalah IPA, bahasa inggris, bahasa arab, menggambar, menjahit, pencak silat dll. Pelajaran-pelajaran lain ini, diharapkan diajarkan oleh masyarakat sekitar. Sehingga akan timbul semboyan pendidikan itu Dari Warga, Untuk Warga, Oleh Warga. Semua les mata pelajaran ini menggunakan bayaran seikhlasnya. Hal yang sangat terasa jika kampung matematika ini diubah menjadiDesa Pendidikan Seikhlasnya adalah tumbuhnya kembali jiwa Gotong-Royong sesama warga. Berikut ini manfaat yang dirasakan masyarakat jika dibentuk Kampung Pendidikan seikhlasnya:

a.     Setiap anak bisa mendapat kursus berbagai pelajaran dengan biaya murah karena bayaran seikhlasnya.

b.     Pendidikan menjadi suatu gerakan yang dilakukan oleh masyarakat, dengan konsep Dari Warga, Oleh Warga, Untuk Warga.

c.     Menumbuhkan kembali budaya gotong royong, tolong menolong, toleransi dan ramah tamah dimana masyarakat mempersilahkan tempatnya dipakai belajar,  menerima anak dari kampung lain untuk belajar dan warganya ada yang jadi pengajar.

d.     Membuat perpustakaan warga yang dikelola bersama

e.     Akhlak dan prestasi anak-anak di kampung pendidikan seikhlasnya menjadi lebih baik karena mereka lebih banyak belajar daripada bermain.

f.      Menghindari bentrokan antar kampung, karena sesama warga antar kampung menjadi saling mengenal disebabkan anak-anaknya belajar di kampung matematika.

g.     Kampung pendidikan seikhlasnya akan menjadi tempat wisata edukasi para siswa dan studi banding guru dan siswa dari berbagai sekolah. Para pengunjung ini bisa dianggap sebagai turis lokal.

h.     Menambah penghasilan warga Desa Pendidikan Seikhlasnya karena banyak yang berkunjung dan belanja di warung-warung di Kampung Pendidikan Seikhlasnya.

i.       Membuka peluang tumbuhnya UMKM karena banyak pengunjung keKampung Pendidikan Seikhlasnya.

j.      Membantu TNI-POLRI dalam hal mendeteksi lebih dini jika terjadi hal-hal yang berhubungan dengan gangguan pada keamanan dan pertahanan. Seperti penyebaran paham komunis dan radikalisme.

k.     Sadar akan Pentingnya Makna Bela Negara di berbagai bidang.

 

Dalam rangka mewujudkan perubahan dari Kampung Matematika menjadi Desa Pendidikan Seikhlasnya dan agar Desa Pendidikan Seikhlasnya ini bisa tersebar di seluruh Indonesia, maka diperlukan sinergi beberapa unsur. Dengan bersinergi, maka program Kampung Pendidikan Seikhlasnya akan berlangsung terus menerus. Sehingga akan terwujud  Satu Kota/Kabupaten minimal Satu Desa Pendidikan Seikhlasnya, Satu Desa minimal Satu Rumah Pendidikan Seikhlasnya. Jika hal ini terwujud maka ini adalah salah satu wujud dari apa yang disebut Revolusi Mental. Karena butuh Revolusi mental untuk merubah suatu kampung yang awalnya biasa menjadi luar biasa, seperti gambaran contoh Desa Pendidikan Seikhlasnya. Unsur-unsur yang berperan dalam proses ini adalah Masyarakat, Pengurus RT/RW dan Kepala Desa dan jajarannya, KPM, KEMDIKBUD serta TNI-POLRI.

 

Peran Masyarakat, pengurus RT/RW, Kepala Desa serta jajarannya

a.     Masyarakat mempersilah rumahnya dipakai untuk belajar

b.     Mempersilahkan lingkunganya digunakan media belajar

c.     Siap menjadi pengajar.

d.     Siap bergotong royong menjaga Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban

e.     Bersama membuat perpustakaan.

 

Peran KPM

a.     Melatih guru dan anggota masyarakat cara untuk membuat Desa Pendidikan Seikhlasnya

b.     Memotivasi guru dan anggora masyarakat untuk menjadi guru yang Ikhlas mengajar di Desa Pendidikan Seikhlasnya atau di rumahnya sendiri.

c.     Melakukan sosialisasi tentang Desa Pendidikan Seikhlasnya bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

d.     Menyiapkan materi ajar untuk mata pelajaran yang digunakan di Desa Pendidikan Seikhlasnya.

 

Peran Pihak kementerian Pendidikan dan kebudayaan

a.    Membantu memfasilitasi tim KPM untuk mengadakan pelatihan di berbagai daerah di Indonesiabagi guru-guru dan anggota masyarakat yang bersedia menjadi pelopor gerakan membuat Desa Pendidikan Seikhlasnya.

b.     Menghubungkan KPM dengan TNI-POLRI di tingkat pusat supaya gerakan ini bisa mudah diwujudkan dengan bantuan Babinsa dan Babhinkamtibmas.

c.     Melakukan himbauan untuk guru agar terlibat dalam gerakan ini dan memberikan penghargaan dalam bentuk sertifikat bagi guru-guru yang terlibat dalam gerakan ini.

d.     Membantu sosialisasi ke dinas-dinas pendidikan di berbagai kota

e.     Membuat even yang bersifat nasional untuk memotivasi perkembangan Desa Pendidikan Seikhlasnya.

 

Peran TNI-POLRI

a.   Membantu mencari guru-guru dan relawan-relawan (bisa jadi mahasiswa atau warga) yang bersedia menjadi pengajar di Desa Pendidikan Seikhlasnya, sehingga akan mempercepat proses mewujudkan KampungPendidikanSeikhlasnya ditiap kota.

b.      Mempromosikan Desa pendidikan kepada warga masyarakat yang lain sehingga murid banyak yang belajar.

c.      Memberikan pelajaran kepada murid-murid tentang wawasan kebangsaan sehingga murid-murid menjadi cinta tanah air dan punya semangat bela negara,melalui permainan matematika dan wisata edukasi.

d.   Menjadi pendukung gerakan ini, dan mengamankangerakan ini dari gangguan orang-orang yang kepentingannya terganggu, seperti orang-orang yang ingin generasi muda rusak. Karena narkoba, geng tawuran, dan paham komunis.

 

Satu Kota/Kabupaten minimal Satu Kampung Pendidikan Seikhlasnnya, Satu Desa minimal Satu Rumah Pendidikan Seikhlasnya.

Konsep Kampung Pendidikan sudah diterapkan oleh KPM, tetapi karena keterbatasan yang dimiliki, KPMtidak mampu menyebarkannya secara langsung dalam waktu yang cepat. Sementara yang harus dipahami kerusakan moral generasi muda sudah semakin cepat tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Penyebaran Desa Pendidikan Seikhlasnya harus segera dilakukan, karena Desa Pendidikan Seikhlasnya bisa berfungsi memperlambat proses penghancuran generasi  muda khususnya di Desa-desa. Ini adalah salah satu wujud Bela Negara Menyelamatkan generasi muda di desa-desa. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan berbagai kementerian terkait beserta TNI-POLRI harus segera bersinergi untuk mewujudkanDesa Pendidikan Seikhlasnya di berbagai daerah di Indonesia. Setelah itu kampung Pendidikan ini bisa berjalan terus tanpa bantuan dari pemerintah. Hal ini sudah dibuktikan oleh KPM.

 

Penutup

Ini adalah sebuah ide yang diperoleh dari pengalaman saya mengelola KPM dan mengelola Kampung Matematika sehingga menjadi Desa Pendidikan Seikhlasnya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang berkepentingan.

 

Bogor, 22 September 2015

 

Oleh    : Raden Ridwan Hasan Saputra.

Penulis adalah Pendiri dan Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dan pelatih Olimpiade Matematika Internasional.

http://www.kpmseikhlasnya.com/home

http://www.ridwanhs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun