Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Indonesia Darurat Mafia Migas: Ini 25 Kontrak Kerjasama yang Perlu Diawasi Publik

11 November 2015   22:21 Diperbarui: 13 November 2015   15:35 3289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNOOC hadir di Indonesia dengan nama CNOOC Southeast Sumatera Ltd sebagai salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang ditunjuk BP Migas untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi di lepas pantai Laut Jawa, sekitar 90 km sebelah utara Teluk Jakarta. Wilayah ini masuk Provinsi Lampung, Bangka Belitung dan DKI Jakarta.

CNOOC memiliki produksi 48.000 barel minyak per hari, selain itu mereka memasok gas untuk PLN dalam fase 1 sebesar 55 Juta kaki kubik (sekitar 1,56 Juta meter kubik). Konon, di blok Migas Laut Jawa yang dikenal dengan Blok Sumatera Tenggara (South East Sumatera Block) ditemukan potensi kandungan minyak baru di lapangan Manik. Tentu saja, jika blok ini dikelola sendiri oleh Pemerintah Indonesia, akan lebih menguntungkan, terlebih untuk pemasukan daerah di Provinsi Lampung, Bangka Belitung dan DKI Jakarta sebagai pemilik saham blok tersebut.

Sudah banyak keuntungan dari hasil tambang Minerba Indonesia hanya dinikmati segelintir broker, oknum-oknum pejabat pemerintah dan perusahaan asing karena mereka bagian dari Mafia Migas dan Minerba.

Kini, sudah saatnya Pemerintah Jokowi meninjau ulang semua KK usaha Minerba  dan KKS Migas di Indonesia. Agar kekayaan alam Indonesia, benar-benar untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, bukan kesejahteraan Mafia Migas. Kalau diperlukan, Mafia Migas tersebut di “hukum mati” agar ada efek jera karena telah “menggarong” kekayaan negeri ini.

Jika Pemerintahan Jokowi lemah dalam negosiasi semua KK dan KKS di masa Pemerintahannya, tidak menutup kemungkinan akan ada ketidakpuasan dari daerah-daerah yang akan menimbulkan “disintegrasi” bangsa.

Muhammad Ridwan, Pewarta Warga di www.mediawarga.info

Berdomisili di Bandar Lampung

Baca juga :

Proyek Tol Laut dan Trans Sumatera dalam Cetak Biru Jalur Sutra Tiongkok

Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Saran dari IMF?

Dari Tun Abdul Razak ke Najib Razak, Lompatan Besar Mahathir dan Relasi Sosial di Malaysia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun