Mungkin Kang Jalal "gerah" dengan sepak terjang istrinya di Media Sosial dan manuver-manuvernya yang dianggap membahayakan posisi Syiah di Indonesia, sehingga beliau memilih "menggunting" istrinya demi tujuan jangka panjang  dakwah Syiah di Indonesia.Â
Terbaru, mantan Istri Kang Jalal ini menemani Ulama Syiah dari Inggris, Tawhidi, safari ke tokoh-tokoh nasional Indonesia termasuk Gubernur Jakarta dan rencananya akan menghadap Presiden Jokowi.Â
Tawhidi dikalangan Syiah sendiri  dikenal sebagai Ulama garis keras.
"Tawhidi adalah ulama bentukan London yang anti ukhuwwah" Ungkap Jalaludin Rahmat, mengutip laman nugarislurus.com, Senin (12/10).
Sempat ada petisi online  melalui change.org untuk menolak kedatanganya ke Indonesia.
Bulan Maret 2015, saya posting tulisan  di Kompasiana dan Mediawarga.info tentang rencana kelompok Syiah Indonesia melakukan "Revolusi" pada tahun 2018 yang bersumber dari kalangan Intelijen Indonesia. Belajar dari pengalaman di Suriah, Irak dan Yaman, Syiah tidak harus menunggu menjadi mayoritas di suatu negara untuk melakukan revolusi atau kudeta terhadap pemerintahan yang sah.
Alhamdulillah, Allah telah memecah belah rencana makar mereka dengan kasus "perceraian" ini. Namun tetap harus diwaspadai gerakan Syiah di Indonesia tersebut.Â
Bisa jadi ini "siasah" baru seolah mereka terpecah, tujuannya agar  terlihat "samar" rencana revolusi Syiah di Indonesia. Saya jadi teringat pepatah teman yang menganut Syiah di kota  Bandung, "jangan letakan 10 telur dalam satu keranjang". (*)
Baca juga:
Kelompok Syiah Rencanakan "Revolusi" Tahun 2018?
Dibalik Sikap Anti-Syiah Bima Arya dan Teori Konspirasi di Bogor