Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Capaian Pengurangan Kemiskinan di Era SBY

20 Oktober 2014   04:59 Diperbarui: 20 Oktober 2015   10:44 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413730904829642081

Dalam pidato kenegaraan terakhir di Gedung MPR/DPR, tanggal 15 Agustus 2014, Presiden SBY mengungkapkan ketidak puasannya atas capaian penanggulangan kemiskinan tersebut, namun disatu sisi beliau bangga dengan pertumbuhan kelas menengah Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

"Walaupun terus menurun, kita tetap tidak puas dengan angka ini, dan kita akan terus berupaya mencapai angka nol kemiskinan absolut di bumi Indonesia," kata SBY, mengutip laman Pikiran-rakyat.com (15/8).

Menurut Presiden SBY efektivitas pembangunan nasional tidak semata-mata diukur dari pengentasan kemiskinan. Ukuran lain yang juga penting menurutnya adalah pertumbuhan kelas menengah.

Pada abad ke-21, Presiden SBY yakin kemajuan Indonesia bukan diukur dari jumlah konglomerat, namun diukur dari jumlah kelas menengah. Kalau jumlah kelas menengah terus membesar, berarti kemiskinan otomatis menurun. Logikanya, menurut SBY, yang masuk menjadi kelas menengah adalah dari golongan miskin yang berhasil mengubah nasibnya.

"Buruh tani yang menjadi pemilik lahan, karyawan menjadi manajemen, si miskin yang menjadi pengusaha, dosen atau pejabat," kata SBY.

Memang, tak ada gading yang tak retak dalam 10 tahun pemerintahan SBY, capaian penanggulangan kemiskinan di Pemerintahan SBY belum optimal, masih banyak yang harus disempurnakan oleh Pemerintahan Jokowi-JK.

Namun menurunkan angka kemiskinan sampai 5,6 persen bukan hal yang mudah.  Kita harus apresiasi prestasi-prestasinya di berbagai bidang. Presiden  SBY telah menjadikan Indonesia negara demokrasi terbesar ketiga dunia dengan Jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masuk peringkat sepuluh besar dunia. Serta di G-20, kekuatan ekonomi Indonesia ada di peringkat 15 dengan pendapatan perkapita 5.500 US dollar. Pendapatan tertinggi penduduk Indonesia sejak Indonesia Merdeka.Terima kasih Pak SBY

Oleh : Muhammad Ridwan

Konsultan PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Lampung

Baca juga :

Kontrak Karya Freeport Tidak Diperpanjang, NKRI Terancam Bubar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun