Mohon tunggu...
Ridwan Manysur
Ridwan Manysur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa dan Karyawan Swasta

i'm traveller

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memoar Perjalanan di Bumi Sumatera (Vol 2)

23 Mei 2023   06:16 Diperbarui: 23 Mei 2023   07:36 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maghrib benar-benar kami sampai di Kota Medan setelah melawati perjalanan lima jam dari Tangkahan Kabupaten Langkat. Mengucap syukur karena satu perjalanan tuntas terpenuhi"

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Tidak ingin membuang waktu,kami segera menuju hotel yang sudah dipesan sebelumnya.

"Kota medan ya seperti ini mas,sama seperti Kota Jakarta setiap sore macetnya keterlaluan. Salah satu penyebab macet ya transportasi umum itu (sambil menunjuk barisan angkot) yang tidak disiplin menaikkan dan menurunkan penumpang,belum lagi cara mereka megendarai mobil yang ugal-ugalan ditambah Kota Medan sekarang ini giat membangun fasilitas publik seperti mall taman serta gedung perkantoran" kata Bapak Supir GoCar.

Selama perjalanan menuju hotel,Pak supir banyak bercerita  kesana kemari,hanya sesekali kami menimpali obrolannya sebab badan teramat letih,selebihnya kami hanya menjadi pendengar. Malam hari setelah tubuh kembali bersih,dengan menggunakan GoCar kami habiskan satu malam untuk melihat-lihat suasana Kota Medan,menelusuri Jalan merdeka dan mencicipi kuliner khas Aceh yang terkenal di Medan.

 Pukul delapan pagi travel yang kami pesan datang menjemput persis didepan lobi hotel. Perjalanan kali ini sengaja menggunakan mobil travel mengingat waktu yang terbatas. Tidak apa merogoh kocek sedikit lebih mahal asalkan cepat sampai tujuan. Sebab bila menggunakan Bus umum tujuan Kota Medan -- Parapat,waktu yang harus di tempuh jauh lebih lama,akan terbuang tiga jam perjalanan.

Tujuan kali ini adalah Danau Toba untuk berkunjung ke Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba. Tidak ada transportasi langsung menuju Danau Toba, Mobil travel maupun Bus umum hanya membawa penumpang sampai pada terminal Prapat. Dari terminal Prapat penumpang harus berganti transportasi umum. Jarak waktu tempuh terminal Prapat -- Danau Toba kurang lebih satu jam.

Perjalanan Kota Medan -- Prapat tanpa kendala berarti,berjalan sesuai waktu jarak tempuh. Mobil Hanya satu kali berhenti pada jam makan siang. Terminal prapat ramai akan calo yang saling berebut penumpang. Kami diarahkan pada satu kendaraan pribadi yang dijadikan transportasi umum

"Tiga Raja, Tiga Raja ,langsung jalan" Teriak calo angkot.

Tergiur dengan teriakan sang calo, masuklah kami pada mobil yang diarahkan. Namun mobil tak juga  jalan,sebab penumpang belum penuh. Cukup lama kami menunggu,rupanya tak semanis teriakan calo yang menjanjikan mobil langsung jalan.

 "Pak maaf ini mau jalan jam berapa ya pak,karena kami harus mengejar jadwal keberangkatan kapal dari pelabuhan Tiga Raja ke Pulau Samosir" kata saya kepada Pak Supir.

Pelabuhan Tiga Raja memang di khususkan bagi penumpang yang ingin ke Pulau Samosir tanpa membawa kendaraan pribadi. Bagi wisatawan yang ingin ke Pulau Samosir dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil dapat melalui pelabuhan Ajibata menggunakan Kapal Feri dengan waktu tempuh 1- 2 jam.

"Sebentar,kurang dua penumpang lagi" Pak Supir menjawab dengan logat batak disertai ekspresi wajah yang kurang mengenakan Transportasi menuju pelabuhan Tiga Raja dipatok dengan harga 20 ribu per orang.

"Begini saja pa,kami bayar saja untuk dua penumpang yang bapak tunggu,biar mobil segera jalan" kata saya. Alhasil kami membayar ongkos dua kali lebih mahal,tak apalah asal cepat  sampai tujuan. Negosisasi kami diterima,mobilpun segera jalan.

Selama perjalanan menuju Pelabuhan Tiga Raja di Danau toba, sopir mengendarai mobil dengan ugal-ugalan,terlihat kurang ramah terhadap penumpang, entah apa penyebabnya mungkin karena penumpang yang tidak penuh.  Jalan berkelok-kelok  tak menyurutkan Pak supir untuk menurunkan kecepatan mobi kecepatan mobil semakin ajaib. Benar-benar dibuat banyak berzikir sepanjang perjalanan.

Benar saja,ketidakramahan Pak supir makin terlihat saat dua ransel penuh kami di lempar dari bagasi mobil ke dapan loket tiket pelabuhan Tiga Raja.  Saya sempat marah,mengeluhkan sikap Pak supir yang tidak menyenangkan. Tidak ada permintaan maaf dari mulutnya malah berbalik marah. Mobilpun segera meninggalkan kami.

Tak mau membuang waktu,segera kami menaiki kapal menuju Pulau Samosir dengan waktu tempuh empat puluh lima menit, benar kata orang Danau Toba memang indah, perasaan marah dan lelah hilang seketika saat mata disuguhkan oleh hamparan danau yang maha luas,barisan bukit hijau rindang makin melengkapi keindahan Danau Toba. Takjub dan tak percaya melihat danau seluas lautan.

Kapal cepat hanya beroperasi pada jam-jam tertentu kapal akan mengelilingi setiap hotel yang memiliki dermaga untuk menjemput dan menurunkan penumpang,hotel yang kami tempati memilki dermaga dan menjorok langsung ke danau toba.

Tak hanya wisatawan lokal,wisatawan mancanegara terlihat banyak di Pulau Samosir. Samosir adalah sebuah Kabupaten yang memiliki 9 kecamatan. Sejak lama samosir menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Keunikan budaya,peninggalan sejarah serta keindahan alam jadi daya magnet tersendiri.

Menggunakan motor rental adalah cara kami memanfaatkan waktu satu hari dengan sebaik-baiknya. Menelusuri jalan-jalan di Pulau Samosir tak bosan mata ini dibuat kagum,sebab sepanjang jalan disuguhkan keindahan danau. Satu hari di Samosir kami habiskan untuk Berkunjung ke pasar tradisional,mendatangi situs sejarah,berkunjung ke desa tertua,serta sekedar berfoto diri dipinggir danau.

Bagi kami yang muslim,mencari makanan halal di pulau samosir sangat sulit,hanya satu atau dua warung makan halal yang tersedia,google map menuntun kami menemukan  warung makan halal yang ternyata rumah makan padang. Harga sedikit lebih  mahal tapi tidak mengapa selama makanan halal yang kami dapat. Selain rumah makan padang kami juga menemukan kedai lontong Medan sebagai tempat sarapan pagi.

Pukul sepuluh pagi waktunya meninggalkan Pulau Samosir,menunggu jemputan kapal cepat di pinggir dermaga hotel. Kapalpun datang dua ransel penuh,kami naikkan ke kapal. Diatas kapal selalu dibuat takjub oleh keindahan danau toba,rasanya tak ingin pergi cepat namun apalah daya perjalanan di bagian bumi Sumatera yang lain harus tetap kami datangi.

Perjalanan dari Danau Toba ke Kota Medan kembali menggunakan mobil travel namun kali ini kami tidak lagi berhenti di terminal prapat,perjalanan langsung sampai ke Kota Medan. Berkerjaran dengan waktu karena sebelum pukul delapan malam kami sudah harus sampai di Pool Bus antar provinsi untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Mobil travel tepat berhenti di Pool Bus antar provinsi Pukul enam Sore.  Perjalanan Danau Toba -- Kota Medan benar-benar membuat lelah, tanpa pikir panjang sesampainya di Pool Bus kami mandi membersihkan badan dan berganti pakaian.

Disela --sela waktu menunggu jam keberangkatan Bus pukul delapan malam,kami gunakan waktu yang ada untuk makan dan besantai sejenak sambil membuka list perjalanan,Danau Toba satu tempat tujuan yang terdaftar pada list perjalanan tuntas terlaksana. Selanjutnya kami akan menempuh perjalanan darat dengan waktu tempuh yang cukup panjang selama dua belas jam. menuju tempat yang sedari SMA ingin sekali saya kunjungi yaitu bumi serambi Mekkah,Banda Aceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun