Mohon tunggu...
Cah Indo
Cah Indo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Working employee

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep "Tol Laut" Jokowi Sejalan dengan Kabinet Pak SBY

23 Mei 2014   23:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini ada berita perihal ide "tol laut" yang digagas oleh pak Jokowi. adapun sumber beritanya adalah sebagai berikut : http://finance.detik.com/read/2014/05/23/080453/2590253/4/tol-laut-ala-jokowi-tak-perlu-pembebasan-lahan-dan-hemat-bbm Yah..ide "tol laut" ini membuat saya teringat akan program Pendulum Nusantara yang selalu diutarakan dalam masa pemerintahan SBY dan sudah dimasukkan dalam program MP3EI yang dicanangkan dalam masa pemerintahan pak SBY. Program tol laut yang diutarakan oleh Pak Jokowi sangat sama dengan program Pendulum Nusantara dalam MP3EI dimana salah satu eksekutor program (juga sebagai penggagas konsep) adalah pak RJ Lino dengan proyek Deep Sea Port the new tanjung periok yang sedang konstruksi. Untuk hal ini saya acungi jempol untuk Pak SBY dan jajaran pembantunya yang memiliki konsep pengembangan ekonomi yang cukup visioner. Sebenarnya apa sih Pendulum nusantara itu atau yang oleh Pak Jokowi disebut sebagai "Tol Laut"?? Pendulum Nusantara yang digagas oleh Pak RJ Lino merupakan sistem rute pelayaran koridor barat - timur nusantara dengan menjadikan 6 pelabuhan utama sebagai konektivitas utamanya. Yah pelabuhan-pelabuhan utama tersebut adalah Belawan, Batam, Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Makasar dan Sorong. Saat ini pelabuhan-pelabuhan ini memang sudah ada namun akan ditingkatkan agar dapat menampung kapal dengan kapasitas 3000 Teu ke atas atau 60.000 DWT keatas. Sehingga kapal-kapal yang melewati hub utama tersebut diharapkan menggunakan kapal diatas 3.000 TEU atau minimum sekelas Panamax. Lalu diluar 6 Hub utama tersbut dibuat sub Hub/pelabuhan pengumpan sebagai pendistribusian selanjutnya ataupun menggunakan fasilitas darat. Pendulum Nusantara Plan

sumber : http://hafidafhmsr.blogspot.com/2013/02/pendulum-nusantara.html

Panamax adalah klasifikasi kelas kapal yang memiliki ukuran Kapal Kargo dengan kapasitas 3.001 - 5100 TEU.

Kapal Ukuran Panamax. (Panjang : 292 m dan lebar : 21,2 m serta draft 12 m)

Apakah pendulum nusantara itu hanya sebatas konsep?? Untungnya program Pendulum Nusantara sudah mulai dieksekusi dengan dimulainya konstruksi New Tanjung Priok Port saat pemerintahan pak SBY dimana port tersebut akan menjadi Hub International.

new tanjung priok port (sumber : http://finance.detik.com/read/2012/07/17/135215/1967291/4/ini-dia-the-new-tanjung-priok-pelindo-ii)

kontruksi new tanjung priok Phase I (sumber:http://www.tribunnews.com/images/editorial/view/933482/new-tanjung-priok)

Bahkan pelabuhan baru ini direncanakan minimum kedalama dermaga sedalam 16 m bahkan ada dermaga yang memiliki kedalam 19 m sehingga dapat menampung kapal sekelas new Panamax (kapasitas diatas 10.000 TEU). Untuk Crane sudah menggunakan super post Panamax sehingga akan setara dengan pelabuhan di Singapura. Untuk pelabuhan Tanjung Priok saat ini baru bisa disandarkan dengan kapal dibawah 5000 TEU itupun cukup kesulitan dalam handlingnya. Sehingga barang lebih banyak dibongkar disingapura lalu menggunakan kapal yang lebih kecil menuju tanjung priok.

Diharapkan dengan konsep Pendulum nusantara yang dimasukkan dalam konsep MP3EI yang disusun dalam masa kabinet pak SBY ini suatu saat Negara Maritim Indonesia dapat terbentuk sesuai dengan jenis negara indonesia yang berupa kepulauan dan dapat menekan ongkos distribusi barang. Dari hub-hub utama menuju pelabuhan sub hub maupun jaringan jalan darat antar kota yang terintegrasi dengan pelabuhan. Sehingga kedepannya perpindahan barang dari Jakarta ke Surabaya melalui kapal, serta dilanjutkan dengan transportasi darat menuju kota-kota disekitar Surabaya begitupun ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Ini pula yang menjelaskan kenapa jika saya mendatangkan jeruk dari Pontianak lebih mahal dibandingkan mendatangkan jeruk mandrin dari Singapura. Bagaimanapun transportasi laut merupakan transportasi yang efisien dalam mengangkut komoditas untuk skala volume yang besar.

Bagaimanapun saya katakan salut untuk pak SBY dengan jalannya proyek mercusuar ini yang menghabiskan dana Rp 20 triliun untuk pembangunan tahap 1 New tanjung Priok, bagaimanapun ini kinerja beliau yang sangat baik beserta jajaran pembantunya (menko perekonomian Pak Hatta Rajasa, Mentri BUMN pak Dahlan Iskan serta Pak RJ Lino). Walaupun banyak cacimaki atas kinerja beliau, namun tidak banyak presiden yang dapat melakukan seperti yang beliau lakukan dalam masa jabatannya.

Siapapun presidennya, semoga Pendulum Nusantara akan tetap berlanjut dengan segala programnya untuk kemandirian logistik tanah air. Dan kebijakan listrik nasional dalam untuk pembangunan pembangkit dapat dipercepat karena seringnya terkendala dengan kebijakan daerah.

#Damniloveindonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun