Semuanya terasa kacau seketika. Bapak dan ibu itu masih mencoba memberi solusi. Sementara kepalaku, pikiran antara jujur akan kecerobohanku dengan tetap melanjutkan drama atm yang tertelan ini, saling beradu satu sama lain. Jelas, sebagai manusia biasa. Aku tidak mau malu dan dipersalahkan atas semua ini. Salah mesin atm ini, mengapa mengeluarkan atm dulu baru mengeluarkan uang dan resi. "ini tidak seperti atm-atm yang pernah aku gunakan sebelumnya!" di kepalaku masih sangat sibuk. Perdebatan antara jujur dan memilih tetap pura-pura jadi korban itu menjadi topik utama.
Untuk menyudahi semuanya, aku memilih pergi sebelum akhirnya mengatakan: "pak, tapi lampu ijo nya nyala, berarti atm baru bisa dimasukkan. Kalau bapak atau ibu mau coba silahkan". Wajah bapaknya terlihat menimbang-nimbang, begitupun ibu itu. Tapi, jelas siapa yang berani mencari masalah. Memasukkan atm cuma-cuma, tertelan, lalu mengurusnya lagi. Sungguh melelahkan. Akupun tidak mungkin ingin mengambil resiko.
Aku pamit dengan rasa malu yang tidak terbayangkan lagi. Kulit wajahku rasanya sangat tebal, masker yang ku kenakan tidak mampu menutupi rasa malu atas kecerobohan ku. Aku cepat-cepat beranjak pergi jauh dari atm, berharap bapak ojol, ibu berbaju merah muda, dan orang-orang yang turut menyaksikan kekonyolan itu tidak mengenaliku. Yah, setidaknya mereka tidak mengetahui binar mataku yang seketika berubah setelah tahu bahwa ini semua karena kecerobohanku. Bisa-bisanya aku sepelupa ini.
Entah, aku tidak paham. Setiap orang yang ku tanyai; berharap memiliki teman senasib, malah balik bertanya. "mungkin karena AC? Atau kamu grogi kali kalo ketemu mesin atm, hahah". Setiap mendapati pertanyaan seperi itu, di kepalaku selalu memastikan kalau semuanya bukan karena AC, apalagi karena grogi. Masa iya, demam panggung karena mesin atm. Duh, ampun. Ku pastikan bukan karena dua hal itu. Lalu karena apa? Mungkin ada baiknya tidak usah banyak minum kalau ingin ke mesin atm kali yah. Tapi setauku, aku juga tidak banyak minum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI