Mohon tunggu...
Ridwan Rasyid
Ridwan Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda Desa dan Mahasiswa Sosiologi

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Humor

Konyol: Kisah yang Mungkin Dialami Setiap Orang

28 November 2022   06:35 Diperbarui: 28 November 2022   07:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

idntimes.com

Setiap orang pernah menjadi penyumbang atas kekonyolan yang terjadi dimuka bumi ini

Sangat banyak kekonyolan yang terjadi di dunia ini, jari kita tidak akan cukup untuk menghitungnya. Bahkan jika kekonyolan itu harus dikelompokkan sesuai bidangnya, atau dibuat manajemen yang di dalamnya ada manager, koordinator, staff, maka tetap saja kekonyolan itu tidak dapat dihitung satu persatu. Dan kekonyolan terbesar yang pernah terjadi adalah terciptanya dunia dan seisinya ini. kacau memang.

Setiap orang pernah menjadi penyumbang atas kekonyolan yang terjadi di bumi ini, tak terkecuali aku. Sudah tidak terhitung berapa banyak kekonyolan itu. Kekonyolan yang membuat aku akhirnya berani pula menulis dan menyajikannya ke pembaca saat ini.

Dulu, mamak pernah bilang "apapun itu, tetap tenang dan teliti setiap berbuat, ya nak" pesan mamak setiap kali aku pamit ke luar rumah. Bukan tanpa sebab mamak berpesan sampai berkali-kali seperti itu. Aku punya gejala demensia sejak sekolah menengah pertama, itu yang membuat aku menjadi sangat pelupa, hal biasa yang mungkin dialami pula oleh orang banyak. Saking pelupanya, setiap kali aku bepergian, mamak akan menyediakan list yang harus aku centang jika selesai.

Bukanlah masalah jika pelupa ini cuman melibatkan diri sendiri. Lah, ini melibatkan orang banyak. Kejadian itu bermula saat aku memasuki salah satu atm untuk mengambil uang. Atm yang terletak persis di salah satu supermarket besar di Yogyakarta, tentu sangat wajar jika memiliki antrian yang cukup panjang, aku bahkan harus menahan diri beberapa menit berdiri sambil berpura-pura menggunakan gawai.

Saat tiba giliran, aku masuk dan melakukan transaksi seperti biasanya. Sampai terjadi kejadian konyol yang akan terkenang sepanjang masa itu. Setelah transaksi, atm aku tertelan, mesin tidak kunjung mengeluarkannya persis setelah uang dan resi aku tarik. "Duh, gawat!" masalahnya baru lima hari yang lalu aku ganti atm, masa iya harus mengganti secepat ini.

Di dalam ruang atm aku gelisah minta ampun, sementara di luar, antrian masih sangat panjang. Bapak ojol dengan seragam hijau muda-antrian terdekat persis belakangku menghampiri. "kenapa mbak?" kata bapaknya. "atm aku tertelan pak" jawab aku langsung. "wah, ngeri ini mbak. Harus dipanggilkan petugas," sementara kita semua tahu bahwa memanggil petugas untuk membongkar atm di tempat yang jauh dari bank begini lumayan menyita waktu.

Berita tentang tertelannya atm ku ini terdengar hampir ke antrian paling belakang. Ini membuat satu persatu orang-orang memilih pergi. Beberapa masih tetap menetap: antara tak ada pilihan lain selain menunggu atau memang penasaran dengan tragedi atm hilang namun lampu hijau tanda atm baru dapat dimasukkan masih menyala.

Pintu atm terbuka lebar. Sekitar tiga orang mencoba membantu. "coba tekan tombol cancel nya mbak !" solusi ibu berbaju merah muda dengan tas jinjing motif bunga di tangannya. Sambil bapak ojol memencet seluruh tombol yang ada di mesin atm. Orang-orang yang tadinya menetap, memilih untuk pergi. Yah, tragedi mesin atm ini memang memakan waktu yang tidak sedikit untuk menunggu.

"ini kok tetap ngak bisa yah, coba ditunggu bentar lagi mbak. Atau kalau nggak, nanti coba hubungi petugas aja." Kata bapak ojol sambil jarinya tidak berhenti menekan semua tombol di mesin atm. ibu berbaju merah muda itu pun mencoba memeriksa. "tapi anehnya lampu ijo nya ini kok nyala ya. Berarti ini bisa dimasukkan atm baru lagi toh" celoteh ibu.

Aku diam seketika. Duh, aku baru ingat kalau atmnya sudah ku tarik dan ku taruh di silikon handphone ku."ini kok tetap ngak bisa yah, coba ditunggu bentar lagi mbak. Atau kalau nggak, nanti coba hubungi petugas aja." Kata bapak ojol sambil jarinya tidak berhenti menekan semua tombol di mesin atm. ibu berbaju merah muda itu pun mencoba memeriksa. "tapi anehnya lampu ijo nya ini kok nyala ya. Berarti ini bisa dimasukkan atm baru lagi toh" celoteh ibu. Aku diam seketika. Duh, aku baru ingat kalau atmnya sudah ku tarik dan ku taruh di silikon handphone ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun