Mohon tunggu...
Mokhammad Ridwan Fauzi
Mokhammad Ridwan Fauzi Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Hanya seorang hamba yang menikmati skenario Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pergi Tanpa Pamit

28 April 2023   09:32 Diperbarui: 28 April 2023   10:06 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki rumah yang nyaman, mobil yang mewah, anak-anak yang lucu, dan pasangan yang cantik atau tampan adalah impian bagi kita semua. Berbagai macam usaha dilakukan untuk memperisapkan dan menggapai hal tersebut. Namun, pernahkah kamu berpikir pada saat proses mempersiapkan itu tiba - tiba kamu pergi untuk selamanya?

Misalnya, kamu sedang makan bakso tusuk yang sangat pedas dan lezat kemudian tanpa sengaja kamu tersedak bakso dan akhirnya kamu pergi untuk selamanya. Ternyata setelah diselidiki kamu memakan bakso tusuk di tengah perlintasan kereta api dan kamu meninggal karena tertabrak kereta.

Seorang saksi melihat pada saat sebelum kamu tertabrak kereta, telingamu sedang ditutup oleh setan budeg. Wow... setan budeg, pantas saja kamu tidak bisa mendengar suara klakson kereta dan berakhir tertabrak lalu meninggal. Etss... tenang ini hanya intermezzo aja kok.

Baik, kali ini aku akan serius. Beberapa waktu yang lalu tanteku yaitu tante Yati meninggal dunia, dia pergi tanpa memberikan tanda apapun, tidak ada penyakit, dan tidak ada perkataan aneh sedikit pun yang keluar dari mulutnya.

Akhir - akhir ini dia memang sering membantu mengurus pekerjaan rumah di rumah Ibu Nina yang tak lain adalah mertuaku. Pagi hari sebelum wafat, tante Yati sempat mengirim whatsapp kepada Bu Nina.

"Teh Nina, Yati jadi kan ke rumah teteh hari ini?" tanya tante Yati melalui whatsapp.

"Iya jadi, nanti dijemput ya tan" jawab Bu Nina.

Tante Yati pun tiba, dia datang dengan penuh semangat untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Qodarullah hari itu aku tidak masuk kerja karena sedang flu. Amel istriku pun kebetulan sedang Work From Home (WFH), dan adik iparku Dodo juga sedang libur bekerja. Saat itu kondisi rumah yang biasanya sepi tidak ada orang mendadak ramai karena orang - orang rumah tidak pergi bekerja. Kecuali hanya Bu Nina yang pergi bekerja ke kantor.

"Assalamualaikum" tante mengucap salam.

"Waalaikumsalam tante" ucapku dan Amel seraya menjawab salam tante.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun