Kalau Fikri, Figur dan Adit saya nggak tahu, mereka anak orang kaya, jadi amanlah.
Setelah pulang kerumah, mama marah ke saya. Bukan marah sih, tapi naik pitam, amarahnya telah sampai keubun-ubun.
Besoknya, mama membisu, nggak ngasih uang jajan, motor disita dan gadget diambil. Wakwaaaaw.
....
Mama memang marah, tapi setelah marah mama sayang lagi, jadi malaikat kembali. Itulah hebatnya mama, marah yaa oke, sayangnya itulohh kebangetan.
Saya nggak habis pikir jika ada anak yang durhaka sama mamanya. Beberapa waktu lalu, seorang anak lelaki menendang kepala mamanya, gara-gara nggak dikasih uang jajan.
Pikiran lelaki itu dimana yaa. Kok tega juga mentega. Kejam. Badan anak ini sepertinya dipenuhi jin, genderewo juga api neraka.
Begini yaa, semarah-marahnya mama, dia itu nggak bakalan beneran marah. Yakin saja. Marahnya mama bukan karena mau marah, melainkan marahnya itu ya karena sayang.
Mana ada di dunia ini mama yang marahnya tiba-tiba, pasti ada alasan. Marahnya mama itu bernilai, bukan marah asal-asalan.
Baik terus ya maa. Marah boleh, tapi jangan lupa ngasih uang jajan maa. Hehe.
Muhammad Ridho
3 Desember 2019