Regulasi ini tidak hanya akan melegalkan menampung CO2 domestik tetapi juga menggali kerja sama internasional. Ini menandakan era baru bagi Indonesia, di mana CCS diakui sebagai "license to invest".
Dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, dan Australia juga bersaing berupaya menjadi pusat CCS regional, penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai pusat strategis dan geopolitik.Â
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membantu Indonesia dalam mencapai tujuan lingkungan global, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inovatif.
Bagaimana perkembangan proyek CCS di Indonesia?
Berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini terdapat 16 proyek CCS/CCUS (carbon capture, utilization, and storage) di Indonesia dan semuanya masih dalam tahap studi atau persiapan.Â
Namun, sebagian besar proyek itu ditargetkan beroperasi sebelum 2030. Proyek Tangguh CCUS di Papua Barat menjadi salah satu proyek unggulan yang telah mendapat persetujuan POD (plan of development).
Proyek Tangguh CCUS merupakan proyek kerja sama antara Pemerintah Indonesia, BP, dan SKK Migas. Proyek ini akan menangkap CO2 dari gas alam yang diproduksi di Lapangan Tangguh dan menginjeksikannya ke dalam sumur-sumur migas yang telah habis produksinya.Â
Proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 3,6 juta ton per tahun, setara dengan menghilangkan 800.000 mobil dari jalan.
Namun implementasi CCS bukan tanpa tantangan, dari sisi teknis, misalnya, perlu ada jaminan bahwa setelah diinjeksikan, CO2 tidak keluar lagi atau bocor. Selain itu, saat CO2 berhubungan dengan air, maka akan bersifat korosif sehingga ada potensi kebocoran.
Dari sisi ekonomis, tantangannya ialah biaya tinggi untuk menginjeksikan CO2. Bagaimana agar biayanya tetap ekonomis. Pemerintah perlu mendorong skema insentif untuk menarik investasi di sektor ini.
Dengan terjadinya perubahan iklim, ke depan, CO2 yang dihasilkan harus disimpan agar tidak membuat temperatur bumi meningkat. Di sisi lain, hal itu juga akan menjadi bisnis tersendiri. Misalnya, industri migas tidak hanya bisnis migas, tetapi juga bisnis fasilitas untuk penyimpanan CO2.