Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada ALLAH SW, Tuhan yang telah memberikan kita nikmat yang paling besar yaitu nikmat iman, yang nikmat tersebut merupakan bekal kita di kehidupan akhirat nanti.
Dan kita berharap semoga  ALLAH SWT tidak akan meninggalkan kita walupun hanya sekejap mata, kepadanya kita bersyukur dan kepadanya kita menggantungkan segala urusan dalam kehidupan kita.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Seorang nabi dan seorang rasul yang sempurna dan paripurna, yang di utus oleh ALLAH dalam kehidupan sebagai contoh kita dalam menjalani kehidupan.
Semoga kita mendapatkan syafaat dan pertolongan dari beliau di hari akhir nanti di saat tidak adalagi makhluk yang dapat memberikan pertolongan kepada kita.
- tak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa sebagai dasar dari diterimanya amal ibadah yang selama ini kita lakukan, [Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam]
~(QS Al-Imran [3] : 102).~
Â
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah
Â
Jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah
Pernahkah kita belajar untuk menguji keimanan kita, sehingga kita sudah termasuk standar orang-orang yang beriman atau masih dalam taraf mau beriman, dalam proses mau beriman.
Imam Asy Syafi'i rahimahullah berkata, "Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan