Hai, para guru inspiratif!
Pernah nggak sih merasa kelas jadi sepi dan siswa kurang antusias saat pelajaran? Tenang aja, bukan kamu yang salah! Mungkin saatnya kita coba teknik baru yang seru dan efektif, yaitu round robin.
Bayangin aja, kelas itu kayak sebuah taman. Kalau tamannya sepi, nggak ada yang mau main di sana. Nah, dengan teknik round robin, kita bisa bikin kelas jadi taman bermain yang seru. Siswa jadi lebih aktif, berani mengeluarkan pendapat, dan tentunya, pembelajaran jadi lebih berkesan.
Round Robin?
Apa ituRound robin itu seperti sebuah permainan bola yang dilempar dari satu orang ke orang lain. Dalam konteks pembelajaran, round robin adalah sebuah teknik di mana guru mengajukan pertanyaan atau topik, lalu siswa secara bergiliran memberikan jawaban atau pendapat mereka. Gilirannya berputar seperti roda (makanya namanya round robin), sehingga semua siswa punya kesempatan yang sama untuk berbicara.
Misalnya, guru bertanya, "Apa makanan favoritmu?" Lalu, siswa A menjawab, "Pizza!", kemudian siswa B menjawab, "Nasi goreng!", dan seterusnya. Setiap siswa punya waktu yang sama untuk memberikan jawaban.
Kenapa Harus Round Robin?
1. Semua Siswa Ikut Serta
Setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda. Dengan teknik round robin, setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara dan menyumbangkan ide. Ini memastikan bahwa tidak ada siswa yang merasa tertinggal atau diabaikan. Bayangkan seperti sebuah tim sepak bola, setiap pemain punya peran penting, begitu pula di kelas.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Saat siswa secara bergantian menyampaikan pendapat, mereka secara tidak langsung melatih keberanian untuk berbicara di depan umum. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbagai situasi, baik di dalam maupun di luar kelas. Ini seperti seorang penyanyi pemula yang semakin percaya diri saat tampil di depan banyak orang setelah sering berlatih.
3. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Setiap pertanyaan yang diajukan dalam round robin menuntut siswa untuk berpikir cepat dan mencari jawaban yang relevan. Ini melatih kemampuan mereka dalam menganalisis informasi, menyusun argumen, dan mengambil keputusan. Seolah-olah mereka sedang memecahkan sebuah teka-teki.