Mohon tunggu...
Rido Nababan
Rido Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Creative Copywriter | Content Writer | Teacher

Hanya menuliskan pikiran dan perasaan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep dan Karakteristik Kurikulum di Indonesia dan Negara Vietnam

23 Februari 2021   22:20 Diperbarui: 23 Februari 2021   22:44 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Konsep dan Karakteristik Kurikulum di Indonesia

1. Konsep Pendidikan di Indonesia

Pendidikan biasanya berkaitan dengan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan penilitian. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia bisa memenuhi kebutuhannya dan berinteraksi dengan orang lain. Berbicara tentang pendidikan, pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara berkembang di Asia Pasifik dan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Apalagi tidak semua masyarakat Indonesia bisa mengeyam dunia pendidikan, terutama daerah desa dan terpencil. Selain sistem pendidikan yang belum maju, pemerataan pendidikan di Indonesia mengalami kesenjangan antara daerah kota dengan daerah desa.

Pendidikan Indonesia itu dari tahun ke tahun telah mengalami perbaikan seiring berkembangnya jaman, selalu ada kelemahan-kelemahan dari setiap kebijakan yang diterapkan yang memerlukan inovasi dan sistem pendidikan yang baru yang sesuai untuk diterapkan. 

Kondisi pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan kualitas mutu pendidikan, yaitu: keterbatasan akses pada pendidikan bagi peserta didik di desa, jumlah pendidik yang belum merata sampai desa-desa, dan kualitas pendidik yang belum sesuai dengan standar pendidik. Berdasarkan Survey United Nations Educations, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), negara Indonesia menempati peringkat ke-10 dari 14 negara di Asia Pasifik dan kualitas guru berasa pada peringkat ke-14 dari 14 negara berkembang.

Konsep dan sistem pendidikan Indonesia saat ini menggunakan sistem pendidikan kurikulum 2013, yang merupakan sistem pendidikan baru di tahun 2013 dari sistem pendidikan nasional KTSP 2010, dengan model pembelajaran peserta didik dituntut untuk leboh aktif daripada pendidik. Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memfokuskan kepada penguasaan pengetahuan peserta didik yang kontekstual sesuai daerah dan lingkungan masing-masing. Kurikulum 2013 ini menitikberatkan penilaian siswa pada tiga hal, yaitu sikap (jujur, santun, dam disiplin), keterampilan (melalui tugas praktek atau proyek sekolah), dan pengetahuan keilmuan.

2. Karakteristik Kurikulum di Indonesia

Karakteristik kurikulum di Indonesia sangat beragam. Kurikulum pendidikan Di Indonesia sendiri sistem pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu formal yang meliputi sekolah pada umumnya seperti TK, SD, SMP, dan SMA sedangkan non formal seperti misalnya homeschooling. Berikut ini secara singkat perkembangan sistem pendidikan kurikulum yang ada dan yang pernah digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Kurikulum 1947 atau Rencana Pelajaran 1947

Kurikulum 1947 lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain.

b. Kurikulum 1952 atau Rencana pelajaran 1952

Kurikulum ini mengarah pada sistem kehidupan sehari-hari dan sudah mengarah pada sistem pendidikan Indonesia.

c. Kurikulum 1964

Kurikulum 1964 bercirikan bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapatkan pengetahuan akademik.

d. Kurikulum 1968

Kurikulum 1968 bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.

e. Kurikulum 1975

Kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.

 f. Kurikulum 1984

Kurikulum ini mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.

g. Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.

h. Kurikulum 2004 atau KKB (Kurikulum berbasis kompetensi)

Kurikulum ini menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

i. Kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum tingkat satuan pendidikan)

Pada Kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

J. Kurikulum 2013

Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.

B. Konsep dan Karakteristik Kurikulum di Vietnam

1. Konsep Pendidikan di Vietnam

Konsep pendidikan di Vietnam memiliki 3 jalur pendidikan, yaitu Pendidikan Primer, Pendidikan Sekunder, dan Pendidikan Tinggi. Berikut penjelasannya :

Pendidikan Primer, Sistem pendidikan dasar di Vietnam direvisi selama tahun 2002-2003 akademik dan sekarang berisi dua fase. Selain restrukturisasi sistem pendidikan dasar, metode pengajaran, penilaian, dan buku-buku pelajaran juga direvisi. Banyak tantangan yang dihadapi Vietnam dalam pendidikan. Tantangan-tantangan adalah dana yang tidak mencukupi, kesulitan dalam mempertahankan kualitas pendidikan universal, dan terbatasnya jumlah guru yang berkualitas dan ruang kelas.

Pendidikan Sekunder, Sistem pendidikan menengah terdiri dari dua fase, mirip dengan sistem pendidikan dasar. Tahap pertama mencakup kelas 6-9 dan mengharuskan siswa memiliki ijazah pendidikan dasar. Tahap kedua mencakup Kelas 10-12 dan mengharuskan siswa memiliki ijazah pendidikan dasar menengah. Pendidikan menengah di Vietnam berfokus pada pengembangan kreativitas siswa dan motivasi diri untuk mendorong minat mereka dalam studi mereka.

Pendidikan Tinggi, Dalam Strategi Pengembangan Pendidikan 2001-2010, tujuan pendidikan tinggi di Vietnam adalah "untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sesuai dengan struktur sosio-ekonomi dari industrialisasi dan modernisasi bangsa, meningkatkan daya saing dalam kerjasama yang adil bagi Vietnam dalam integrasi internasional ekonomi, untuk memfasilitasi perluasan pendidikan menengah melalui diversifikasi program pendidikan berdasarkan sistem jalan-jalan yang cocok untuk struktur pembangunan, karir dan pekerjaan, lokal dan regional sumber daya kebutuhan manusia dan kapasitas pelatihan dari lembaga pendidikan, untuk meningkatkan kesesuaian pelatihan dengan kebutuhan kerja masyarakat, kemampuan untuk menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri dan bagi orang lain ". 

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pendidikan, pendidikan tinggi mencakup studi sarjana dan pascasarjana. Studi sarjana dapat diploma atau sarjana.

2. Karakteristik Kurikulum di Vietnam

Karakteristik Kurikulum di Vietnam, memiliki 2 Kurikulum yaitu Nasional dan Lokal. Berikut penjelasan nya :

a. Kurikulum Nasional

Departemen Pendidikan dan Departemen Pendidikan Tinggi Departemen dalam Pendidikan dan Pelatihan (Moet) pada tahun 1990, Moet memiliki tanggung jawab untuk semua pendidikan dan pelatihan di tingkat nasional. Berdasarkan keputusan pemerintah Vietnam 322008-ND-CP, Moet dibagi menjadi 19 departemen terpisah dan unit terkait, yang paling penting adalah unit bertanggung jawab untuk pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan guru, pendidikan orang dewasa dan membiayai dan perencanaan departemen. Tanggung jawab Moet termasuk setiap tingkat pendidikan termasuk pra-sekolah, pendidikan umum, pendidikan profesional, pendidikan tinggi dan pendidikan berkelanjutan. Tanggungjawab Moet adalah:

1) menetapkan kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi berlakunya kurikulum

2) Penelitian, penulisan dan penerbitan buku teks

3) Pendaftaran dan manajemen mahasiswa

4) Penilaian akademik prosedur dan jaminan kualitas

5) Infrastruktur dan pemeliharaan fasilitas

6) Seleksi staf dan personil untuk pendidik

7) Pengembangan rencana pendidikan masa depan

8) Menyarankan penyusunan undang-undang yang diusulkan untuk diserahkan kepada pemerintah untuk peraturan hal pendidikan seperti pembentukan dan pembangunan universitas, kebijakan luar negeri dan studi pembangunan beasiswa, elit terdidik, dll.

Meskipun memainkan Moet dalam banyak peran utama dalam pendidikan di Vietnam, ada beberapa lembaga pendidikan tinggi di Vietnam yang berada di bawah kementerian lain atau lembaga pemerintah. Contoh ini adalah Hanoi Medical College yang berada di bawah Departemen Kesehatan dan University Sumber Daya Air di bawah Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. Contoh lebih lanjut dari ini adalah dua Universitas Nasional yang meskipun nominal di bawah Moet beroperasi secara independen sebagai identitas yang terpisah dan melaporkan langsung ke Kantor Pemerintah Vietnam.

b. Kurikulum Lokal

Moet memiliki peran utama dalam pendidikan, ada beberapa terjadi perubahan. Keputusan 85/2003 dan Keputusan No 166/2004/ND-CP memungkinkan daya otoritas pendidikan lokal lebih dan tanggung jawab untuk memulai program jangka panjang pendidikan lokal di daerah masing-masing. Selanjutnya, Universitas semakin memperoleh otonomi atas pembiayaan (pendanaan manajemen diri), pelatihan, penelitian, sumber daya manusia, dan kerjasama internasional. Resolusi No 14/2005, tanggal 2 November 2005 dan Pendidikan Tinggi Pemerintah Agenda Reformasi 2006-2020 telah bertindak untuk meminta universitas dan perguruan tinggi papan mengelola untuk mempersiapkan rencana mereka sendiri untuk melaksanakan pengeluaran dan mereka di bawah pengawasan dari Moet.

C. Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dengan Vietnam

1. Berdasarkan Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan di Vietnam dan Indonesia hampir sama, namun yang berbeda adalah tidak adanya pendidikan keagamaan di Vietnam. Di Indonesia ada sekolah yang mengajarkan pelajaran agama secara lebih intensif, seperti MTS atau sekolah agama yang lain.

2. Berdasarkan Kurikulum

Kurikulum yang diberlakukan di Vietnam dan di Indonesia hampir sama. Suatu daerah mempunyai otonomi untuk memberikan kewenangan pada sistem pendidikan di daerahnya dan bertanggung jawab untuk memulai program jangka panjang pendidikan lokal di daerah masing-masing, Namun juga atas pengawasan dari pusat.

3. Berdasarkan Kualitas Pendidikan

Secara keseluruhan, tingkat kualitas pendidikan di Indonesia lebih tinggi satu peringkat dibandingkan Vietnam. Namun, Vietnam sedikit demi sedikit memulai perubahan dari sistem pendidikannya. Namun secara global, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah.

D. Sumber Referensi

ernajati27.blogspot.com (diakses bulan februari)

campuspedia.id (diakses bulan februari)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun