Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Laten HTI

11 Agustus 2020   20:36 Diperbarui: 11 Agustus 2020   20:32 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi ketika orang-orang besar HTI ditanya dan diminta untuk menjelaskan mengenai konsep Khilafah yang dibawa HTI. Prof. Mahfud MD pernah menantang HTI untuk menjelaskan mengenai hal ini, dan tidak pernah ada penjelasan menyeluruh mengenai hal ini. Bagi saya karena memang jelas konsep mereka merupakan konsep yang tidak ril, mereka hanyalah orang-orang haus kekuasaan yang menggunakan nama Islam untuk meraih keuntungan.

Mereka menggunakan jargon-jargon kepedulian terhadap Palestina untuk menarik dan menjaring pengikut, karena memang Palestina lah yang menjadi alasan utama berdirinya HT ini sejak awal. Namun pada kenyataannya konsep pembebasan Palestina ini seolah berubah haluan, karena ditolak oleh negara-negara Timur Tengah karena banyaknya hal yang mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. 

Semisal mereka mengkampanyekan agar kita semua peduli terhadap Palestina dan ikut membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina, namun di satu sisi mereka juga memunculkan perselisihan-perselisihan di dalam suatu negara antar penganut agama yang satu dengan agama yang lain, bahkan dengan orang-orang yang berada dalam agama yang sama (berbeda mazhab). Begitulah yang terjadi di Indonesia.

Mungkin ada orang-orang yang cukup jeli memperhatikan hal ini, bahwa orang yang paling ramai mengkampanyekan mengenai kesesatan Islam Syiah adalah tokoh-tokoh HTI. Kenapa HTI sebegitu bencinya dengan Islam Syiah, sehingga mereka mendoktrin para pengikutnya untuk menyesatkan Syiah meski tidak tahu penjelasannya dan sebab-sebabnya. 

Hal ini juga menjadi perbincangan saya dengan mantan pacar HTI itu. Singkatnya, orang-orang HTI memiliki sebuah buku yang wajib dibaca yaitu, biografi Ahmadinejad. Siapa Ahmadinejad? Dia adalah mantan presiden Iran di periode Agustus 2005- Agustus 2013. Mereka menyanjung dan mengagumi pribadi Ahmadinejad yang rendah hati, sederhana dan bersahaja. 

Namun ketika ditanya mengenai Ahmadinejad yang merupakan seorang Islam Syiah, mereka hanya menjawab "iya, tapi sayangnya Ahmadinejad itu Syiah". Belum informasi yang pernah saya dengar adalah bahwa saat Revolusi Iran tahun 1979, HT berusaha mendekati Ayyatullah Khomeini untuk mengajukan sistem khilafah versi HT, lalu ditolak secara tegas oleh Ulama berwajah tegas dan gagah itu. Hal inilah yang mungkin akhirnya menjadi awal mulanya kebencian HT/HTI terhadap Syiah yang membuat mereka sangat gencar mengkampanyekan kesesatan Syiah di Indonesia.

Saya mengambil judul Neo-PKI, walaupun saya juga tidak bisa menafikkan bahwa beberapa tokoh dalam PKI atau lebih tepatnya Komunis yang memiliki jasa dalam berdiri dan merdekanya bangsa ini, pada lain tulisan saya akan membahas mengenai hal ini (PKI dan Komunis). Judul diatas saya buat dengan alasan bahwa HTI selain merupakan organisasi yang dilarang oleh hukum di negara ini juga karena HTI mulai terlihat layaknya PKI gaya baru, bungkus baru. 

Yaitu bagaimana cara mereka menyihir masyarakat untuk bergabung dengan HTI melalui slogan-slogan ketidak-puasan terhadap kinerja pemerintah. Ini sangat serupa dengan apa yang dilakukan Musso (pimpinan PKI) pada tahun 1948, dimana ia menyuarakan ketidak-puasan terhadap langkah dan perjanjian yang diambil oleh Pemerintah Indonesia Muda dalam perjanjian Renville yang dianggap merugikan rakyat dan tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Padahal perjanjian Renville pada akhirnya berakhir dan kesepakatan-kesepakatan di dalamnya gugur dengan digelarnya Konferensi Meja Bundar.

PKI mengatasnamakan rakyat untuk menyuarakan perlawanan terhadap pemerintah yang sah, sama dengan HTI yang juga mengaku menyuarakan suara rakyat yang hendak mengganti sistem pemerintahan karena dianggap tidak mampu memberikan kehidupan yang layak untuk masyarakat. 

PKI akan memberangus semua orang yang menentang mereka dan pro terhadap pemerintah, HTI pun demikian akan memusuhi siapa saja yang menentangnya dan pro terhadap pemerintah. Keduanya tidak peduli siapa mereka, bahkan organisasi besar seperti Nahdatul-Ulama  pun berusaha mereka hancurkan dengan berbagai cara. Neo-PKI itu HTI, hanya beda bungkus saja. PKI berbungkus Komunis, HTI berbungkus Agama.

Bukan hal yang tabu bagi kita bahwa dahulu juga ada organisasi lokal yang bercita-cita untuk mendirikan negara Islam, kita kenal dengan nama NII atau DI/TI, pun begitu dengan Masyumi. Mereka sama berbahayanya dengan PKI, bahkan jauh dari pada itu mereka pernah memproklamirkan beridirinya negara Islam di negeri ini. HTI sudah berulang kali dalam banyak kesempatan mendeklarasikan ini, dan gerakan ini benar-benar menjadi ancaman yang nyata bagi keutuhan Negara Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun