Kakek Hatta yang di Batuhampar tidak setuju dengan perubahan tersebut, tetapi sebagai seorang ahli tarekat akhirnya ia mengalah juga. "Barangkali sudah takdir Allah." Katanya. Ia begitu menghargai pengetahuan dunia, tetapi pengetahuan agama lebih besar nilainya. Masyarkat hanya dapat menjadi baik dengan bimbingan agama.
Sebab Turki dipandang sebagai jago negeri-negeri Islam dan merupakan satu-satunya kerjaan Islam yang dijunjung tinggi pada masa itu. Pertanyaan dalam benak Hatta, kenapa Allah membiarkan kerajaan Islam itu dikalahkan oleh bangsa kulit putih? Apakah itu takdir Allah ataukah cobaan bagi umat Islam?
Jawabannya ia dapatkan ketika berziarah ke Batuhampar. Hatta menceritakan bagaimana perdebatan yang terjadi di sekolah antara anak-anak Indonesia dengan anak-anak kulit putih. Kakeknya mengatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini memang sudah dotakdirkan oleh Allah.SWT. Tapi manusia dalam kehidupannya bukanlah seperti mesin yang diam saja mengikuti arus.Â
Melainkan karena Allah telah mengaruniakan akal kepada manusia, sehingga manusia harus menimbang baik dan buruk saat mengambil keputusan dalam kehidupan. Bagaimana manusia mengendalikan nafsunya dan juga mengembangkan kemampuannya untuk meraih berbagai hal dan melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan.Â
Betapa dahulunya orang Islam merupakan penyebar peradaban dan pengetahuan atas dorongan dan keutamaan yang ada dalam ajaran Islam. Cordoba di Spanyol dan Baghdad di Irak, tercatat dalam sejarah sebagai pusat peradaban dan perkembangan Islam yang paling maju passca zaman Rasulullah.SAW. Tetapi sesudah masa kejayaan itu, kerajaan Islam mulai jatuh dan mundur. Karena banyak pembesar-pembesar Islam gila kebesaran, lupa daratan, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah. Dan hal itu jugalah yang terjadi pada Turki.
Itu merupakan kali pertamanya Hatta medengar penjelasan semacam itu dari Kakeknya, dan demikian ketika ia belajar di Belanda dan membaca langsung buku-buku yang mencatat peristiwa tersebut yang seolah membenarkan apa yang didengar Hatta dari Kakeknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H