- Hambatan Kerja Sama Tim: Jadwal yang selalu berubah-ubah dapat menghambat kerja sama tim karena kesulitan untuk               merencanakan dan berkoordinasi.
- Penurunan Kepercayaan dan Kredibilitas: Budaya ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan antar sesama dan juga tingkat            kredibilitas dalam suatu tim atau komunitas.
- Kesulitan Membuat Kesepakatan yang Mengikat: Jadwal yang tidak teratur membuat sulit untuk mencapai kesepakatan yang          mengikat, sehingga dapat menghambat progres dan pencapaian tujuan bersama.
Tingkat Masyarakat :
Secara makro, dampak budaya "jam karet" di tingkat masyarakat luas mencakup:
- Merusak Citra Bangsa di Dunia: Keterlambatan dan kurangnya disiplin dianggap merusak citra bangsa di mata dunia internasional.
- Menciptakan Stereotip Negatif: Budaya ini menciptakan stereotip negatif terhadap orang Indonesia sebagai bangsa yang kurang      disiplin dan cenderung bekerja seenaknya sendiri.
- Penurunan Daya Saing Global: Dalam konteks bisnis dan investasi, kurangnya disiplin waktu dapat menurunkan daya saing - Â Â Â Â Â Â Â Â Â Indonesia dalam menarik investasi asing dan menjalin kemitraan bisnis global.
- Dengan memahami dampak psikologis ini, masyarakat dapat lebih berkesadaran untuk mengubah budaya "jam karet" menjadi        budaya kerja yang lebih disiplin dan efisien.
B. Solusi Preventif Budaya "Jam Karet"
Level Individu: