Nyaris saya melakukan kesalahan ketika saya mau mencantumkan logo Asian Games pada produk kami. Untung saja, kawan saya mengingatkan pencatuman logo akan melanggar hak paten.
Dukungan pun difokuskan pada pengunaan media sosial dan sosialisasi seluk beluk Asian Games 2018 termasuk mendorong masyarakat untuk peduli dan mendukung kompetisi internasional ini ketika memasarkan produk.
Proses pembuatan artikel kisah ini cukup menantang karena memerlukan data-data historis sepak terjang Kado Sultra di tengah kepadatan tugas kantor, sehingga memerlukan jeda untuk mengumpulkan data dimaksud.
Belum lagi ketika membaca tulisan-tulisan blogger senior di Kompasiana sempat membuat tawar hati, karena membayangkan mereka ikut lomba yang sama. Sekali lagi keberanian diperlukan untuk menghadapi tantangan ini.
Setelah artikel selesai, saya mem-publish tulisan ini melalui sosio-blog kompasiana yang dilanjutkan dengan mengunakan media sosial lainnya untuk memviralkan, seperti instagram (IG), facebook (FB), hingga grup whatsApp (WA). Respon positif datang silih berganti.
Puncaknya ketika IG Kota Kendari ikut membantu memviralkan dan hadirnya atensi Pj. Gubernur Sultra atas artikel ini.
Di hari yang sama, artikel tersebut sempat masuk kategori artikel terpopuler di kompasiana, kemudian siapa sangka di antara 1000-an tulisan yang mengikuti Kompetisi Writingthon Asian Games 2018 menjadi salah satu artikel terbaik dan menjadikan saya  "duta" Sulawesi Tenggara untuk menyaksikan langsung pembukaan Asian Games 2018.
Dalam proses pembuatan artikel dan karantina Writingthon kali ini, saya semakin belajar, setiap pemenang akan selalu memiliki langkah awal yang sama, yaitu sebuah keberanian dan keberanian itu akan membawa kekuatan ekstra untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam perbagai kompetisi apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H