Mohon tunggu...
Ridhony Hutasoit
Ridhony Hutasoit Mohon Tunggu... Auditor - Abdi Negara

Aku ini bukan siapa-siapa, hanya terus berjuang meninggalkan jejak-jejak mulia dalam sejarah peradaban manusia, sebelum kelak diminta pertanggungjawaban dalam kekekalan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Energi PEKA dan ABDI bagi SLB Kusuma Bangsa

19 Juli 2018   08:00 Diperbarui: 19 Juli 2018   12:37 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia adalah makhluk sosial. Hal ini memandakan interaksi dengan sesama adalah salah satu energi signifikan yang dibutuhkan agar dapat bertahan hidup dan menikmati keindahan Bumi. Saya ingat empat bulan yang lalu, seorang staf di kantor menunjukkan suatu video. Video tersebut meliput tentang satu sekolah kecil, seperti gubuk, dan terpencil. Fakta keberadaan sekolah itu sungguh menggugah hati saya. Sekolah itu bernama Sekolah Luar Biasa (SLB) Kusuma Bangsa.

Sebagai Change Partner (CP), saya segera menjadikan SLB Kusuma bangsa sebagai sasaran program budaya kerja OJK Provinsi Sulawesi Tenggara (OJK Sultra). CP memiliki kewajiban untuk mendesain dan mengkordinasikan setiap kegiatan dalam program-program budaya kerja dapat terlaksana. Dalam program OJK Inspiratif, kami mendesain kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, berupa Paket Edukasi Keuangan (PEKA) atau OJK Mengajar, dan Aksi Berbagi dengan Kasih (ABDI).

Kamis, 22 Maret 2018, OJK Sultra menelusuri wilayah Andonohu yang cukup terpencil menuju SLB tersebut. Untungnya, wilayah tersebut dapat dilewati mobil.  Sekolah satu petak ini ternyata menampung siswa spesial dari SD hingga SMA. Sekolah ini didirikan oleh Yafsin Yaddi sejak tahun 2013. Sekolah ini berisikan 12 murid dengan 12 guru yang silih bergantian mengajar dengan upaya ektra lain, agar anak-anak mau bersekolah, yaitu jemput-antar anak didik. Tujuan SLB ini didirikan agar siswa disabilitas, mulai dari tunarungu hingga tunagrahita, dapat terakses pendidikan. 

Tantangan mengajar dalam sekolah ini, bukan hanya mempersiapkan bahan ajar sesuai keterbatasan kondisi anak didik, melainkan sarana dan prasarana pendidikan masih minim. Maka sangat pantas, SLB Kusuma Bangsa menjadi pilihan kami untuk sedikit berbagi berkat Tuhan dan ilmu yang kami miliki.

Sumber: Koleksi Pribadi
Sumber: Koleksi Pribadi
Melihat kondisi ini, saya mempersiapkan diri untuk mengajar mereka dengan berbagai metode ajar. Sebelum mulai mengajar, kami menghiasi ruang kelas dengan berbagai ornamen warna-warni. Kemudian, saat mengajar, alat peraga dan nyanyian menjadi media kuat untuk saya berinteraksi langsung dengan anak didik serta sarana agar anak fokus dan mengerti materi yang akan saya berikan. 

Sumber: Koleksi Pribadi
Sumber: Koleksi Pribadi
Maka jangan heran, ketika saya mengajar, kertas lipat/berwarna, krayon, lilin malam, variasi gerakan, hingga lagu-lagu anak nan khas yang dimodifikasi memenuhi ruang kelas  yang beratapkan rumbia itu. Materi PEKA kali ini adalah materi tentang kegunaan menabung ditambah sedikit materi tentang makna diri yang menjelaskan mereka tetap berharga dan bernilai. Upaya ini membuahkan hasil, antusiasme para siswa begitu kuat dirasakan. Keberhasilan proses mengajar ini tidak lepas dari kesigapan rekan-rekan OJK Sultra yang turut mengambil bagian menjadi pendamping privat masing-masing anak didik.

Sumber: Koleksi Pribadi
Sumber: Koleksi Pribadi
Setelah kami mengajar, kami tidak lupa merealisasikan ABDI, dengan menyerahkan sedikit "berkat Tuhan" berupa seragam lengkap termasuk tas dan sepatu bagi masing-masing anak. Selain itu, kami menyerahkan semua alat peraga tadi sebagai inventaris sekolah yang dapat digunakan mengajar oleh guru-guru di sana. Penyerahan bingkisan ini diwakilkan oleh Kepala OJK Sultra, M. Fredly Nasution, selaku Change Leader.

Sumber: OJK Sultra
Sumber: OJK Sultra
PEKA dan ABDI bagi sekolah ini kembali dilaksanakan pada Bulan Ramadhan kemarin, dengan tambahan peserta anak-anak panti asuhan di Kendari. Selain materi pengenalan tentang OJK, kami menyerahkan satu buah motor kepada SLB Kusuma Bangsa untuk dipergunakan untuk antar-jemput anak sehingga mereka terus dapat semangat bersekolah.

Bagi saya, senyum mereka adalah kekuatan tersendiri untuk kami terus sadar bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menyalurkan kasih-Nya tanpa henti. Semangat anak-anak ini untuk belajar adalah cahaya masa depan bangsa, sehingga kita harus jaga dan peduli terhadapnya. Ada satu tarikan nafas syukur memenuhi sanubari, ketika saat mengajar pertama  tadi, pengelolanya berkata bahwa selama 3 tahun berdiri, OJK Sultra merupakan  instansi pemerintah pertama yang datang untuk melaksanakan kegiatan seperti ini. 

Dalam senyum yang hangat, Yafsin berkata penuh harap: "Semoga OJK Sultra menjadi pembuka kepedulian dan kebaikan lain bagi sekolah ini.". Sampai saat ini, SLB ini sudah banyak dikunjungi dan bahkan masuk dalam satu liputan TV. Sungguh, tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini, bukan? Satu energi kebaikan dapat menarik energi-energi lain untuk peduli dan turut berkontribusi, bahkan harapan kami, energi-energi tersebut akan semakin kuat dalam mendukung keberlanjutan dan pengembangan SLB Kusuma Bangsa ini.

Terima kasih Tuhan karena kami masih diberikan kesempatan berharga ini. Semoga apa yang kami lakukan dapa menjadi energi yang baik untuk kehidupan. Akhirnya, kami tutup kisah sederhana ini dengan satu buah puisi berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun