Sementara itu tidak ada cara lain untuk mengurangi angka korban virus ini selain mengurangi berkumpulnya massa di lingkungan masyarakat, menggunakan masker selalu, mencuci tangan setelah melakukan kegiatan, senantiasa menerapkan protokol kesehatan (social distancing) dan menjaga pola makan yang sehat dan bergizi (vitamin, sayur, buah dan daging).
Sebenarnya problematika pendidikan ini tidak hanya dirasakan oleh peserta didik saja. Tetapi juga dirasakan oleh tenaga pengajar seperti guru dan dosen dan orangtua juga ikut merasakan problematika pendidikan di masa pandemi seperti sekarang ini. Berikut adalah problematika yang dirasakan pada dunia pendidikan saat ini.
MASALAH YANG DIHADAPI PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI RUMAH
- Masih banyak anak murid dari jenjang TK-SMP yang masih menganggap bawa rumah adalah tempat untuk bersantai bukan untuk sekolah. Benar saja, rumah adalah salah satu tempat rehat dari berbagai peliknya kegiatan duniawi. Namun sejak pembelajaran dari rumah banyak anak murid yang mengalami guncangan perbedaan ini. Terutama pada anak TK-SMP dimana kebanyakan dari jenjang ini masih diikuti dengan awasan dari orangtua dan masih banyak juga yang mengerjakan tugas dibantu dengan orangtua. Kegelisahan muncul dari para wali murid yang selalu dipertanggung jawabkan atas tugas anaknya karena anak seusia itu masih bergantung pada orangtuanya. Apalagi ditambah dengan kebanyakan dari orangtua yang tidak paham mengenai teknologi.
- Masalah ini juga menghadapi tenaga pengajar, dimana banyak sekali materi-materi yang tidak bisa tersampaikan dengan baik seperti olahraga atau kesenian yang membutuhkan ruang belajar yang luas. Selain itu, tenaga pengajar juga masih bersifat repetitif dalam pengajaran karena sulitnya mencari perkembangan bagaimana cara pengajaran yang efektif dan mampu membangkitkan minat peserta didik. Masalah lain dimana internet jadi pertimbangan, tak jarang internet yang tidak stabil dan kekurangan paket data yang tidak memadai mampu menghambat terjadinya pembelajaran secara daring ini. Terlebih masih banyak pengajar atau peserta didik yang sulit akan ekonominya untuk membeli kuota.
- Peserta didik juga merasakan hal yang sama. Mulai dari paket internet, internet yang tersedia terkadang sulit (terlebih di daerah pedesaan), kondisi rumah yang terkadang kurang kondusif dan radiasi layar handphone atau laptop merupakan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Oleh karena itu banyak sekali peserta didik yang sulit untuk berkonsentrasi dan menangkap simakan atas materi yang telah disampaikan. Â Jadi dapat disimpulkan berbagai permasalahan itu meliputi sulitnya jaringan internet yang tersedia (terlebih peserta didik di pelosok daerah), kesulitan perekonomian untuk membeli kuota pembelajaran, peran orangtua yang ikut serta dalam pembelajaran daring sampai pada pengajar yang sulit memberikan materi karena keterbatasan waktu dan ruang yang tersedia. Banyak sekali problematika sebagai dilema bagi pendidikan Indonesia bahkan dunia.
Tetapi seperti kata pepatah ''Di balik musibah pasti ada hikmahnya.'' Sama seperti problematika pendidikan jarak jauh ini. Ada juga sisi positif yang bisa didapatkan dari pembelajaran jarak jauh ini yang juga meliputi sebagai tambahan ilmu dan wawasan bagi peserta didik, pendidik dan  wali murid.
SISI POSITIF PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI RUMAH
- Mendapatkan wawasan dan ilmu baru di bidang teknologi. Dengan pembelajaran jarak jauh ini peserta didik, pengajar bahkan wali murid dituntut untuk mempelajari bagaimana teknologi internet dan komunikasi itu bekerja. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan Zoom sebagai alat komunikasi pembelajaran dan penggunaan aplikasi pembelajaran seperti quiziz. Dan mengeksplor ilmu dari teknologi lainnya, sehingga tidak hanya games saja.
- Peserta didik memiliki banyak waktu di rumah. Dengan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di rumah, makin banyak kesempatan anak sebagai peserta didik untuk mengenal lebih dekat dengan orangtuanya dan mampu menghabiskan waktu bersama
- Orang tua menyadari dan mengetahui bagaimana seharusnya mereka bertindak sebagai orang tua dalam mengajari anak-anaknya dalam dunia pendidikan formal
- Pengajar termotivasi untuk menciptakan sebuah pelajaran menjadi lebih menyenangkan dan sesuatu dalam memajukan pendidikan di era pandemi ini sekalipun terbatas pada beberapa hal.
Jadi di balik itu semua problematika ini bisa menjadi pemecah masalah. Yang dahulunya tidak mengerti teknologi menjadi paham betul apa itu teknologi, sebelumnya anak tidak bisa dekat dengan orang tua dengan adanya pandemi bisa lebih lekat dengan kasih sayang orangtua dan pengajar yang dahulu repetitif dapat acuan untuk berinovasi dalam pengajaran yang dilakukannya.
Begitulah problematika yang ada terkait pembelajaran jarak jauh ini. Banyak sekali dampak atas terjadinya pembelajaran jarak jauh. Tetapi walau dalam keterbatasan itu kita seharusnya tetap bersemangat dalam mengajar dan belajar tentang hal-hal yang baru. Dengan adanya pandemi, bukan saatnya untuk undur diri dari realita kehidupan tetapi harus majulah kedepan dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan yang ada. Dibalik musibah pasti ada hikmah di balik itu semua. Semoga manusia Indonesia bisa saling bahu-membahu memerangi pandemi dan pemerintah tetap bisa membantu masyarakatnya.Â
Doa terbaik untuk kita semua, jangan surut asa mari kita bekerja sama. Semoga sektor pendidikan dan sektor lainnya akan kembali seperti sedia kala.
Terima kasih, mohon maaf apabila ada kesalahan.Â
Sumber Bacaan
Kemenkes.go.id, ''pertanyaan dan jawaban seputar corona virus'', maret 2020. Â (Diakses pada Jumat, 11 Desember 2020 pukul 13.41).
Walsyukurniat Zendrato, 2020. Gerakan Mencegah Daripada Mengobati Terhadap Pandemi  Covid-19. Jurnal STKIP Nias Selatan. Vol.8 No.2