Tazkiyat al-Nafs dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dengan langkah-langkah berikut:
Melakukan Muhasabah Sebelum Tidur
Luangkan waktu beberapa menit sebelum tidur untuk merenungkan perbuatan yang telah dilakukan selama hari itu. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah aku telah melaksanakan kewajiban ibadah dengan baik?" atau "Apakah ada yang telah aku sakiti hari ini?" Dengan melakukan muhasabah, seseorang dapat berkomitmen untuk memperbaiki diri dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di hari berikutnya.
Berzikir Saat Beraktivitas
Mengingat Allah tidak hanya harus dilakukan saat beribadah. Dalam berbagai aktivitas sehari-hari seperti berjalan, memasak, atau dalam perjalanan, kita bisa mengucapkan zikir seperti Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), atau La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah). Melakukan zikir di saat-saat ini membantu menjaga ketenangan hati dan menguatkan koneksi spiritual dengan Allah.
Menjaga Niat di Tempat Kerja atau Saat Belajar
Sebelum memulai pekerjaan atau belajar, seorang Muslim dapat memurnikan niatnya, misalnya dengan mengatakan dalam hati, "Aku melakukan ini untuk Allah, agar bermanfaat bagi diriku dan orang lain." Menjaga niat yang tulus menjadikan aktivitas tersebut lebih bermakna dan dapat mendatangkan pahala.
Memaafkan Orang Lain dan Tidak Menyimpan Dendam
Salah satu cara untuk menyucikan jiwa adalah dengan membebaskan hati dari kebencian dan dendam. Jika merasa disakiti, cobalah untuk memaafkan dan berdoa agar hati menjadi lapang. Tindakan memaafkan dapat membuat hati lebih tenang dan jauh dari energi negatif yang bisa merusak jiwa.
Bersedekah Secara Diam-Diam
Sedekah adalah amalan yang bermanfaat bagi penerima dan juga membersihkan jiwa dari sifat kikir. Kebiasaan bersedekah, bahkan dalam bentuk kecil seperti memberi makanan kepada yang membutuhkan, tanpa perlu diumumkan, melatih keikhlasan dalam memberi dan menunjukkan kepedulian kepada sesama.