Saya menafsirkan perkataan itu sebagai bentuk ungkapan kecemburuan. Kecemburuan manusia terhadap manusia lainnya disebut kecemburuan sosial. Lalu ini, ada kecemburuan manusia terhadap hewan, disebut apa ini namanya ?
Ketika mata pencarian utama mereka tidak bisa menjamin kesejahteraan, lantas apa kira-kira solusi yang bisa kita tawarkan sebagai angin segar? apa kita bangun saja pabrik atau tambang di sana ? untung-untung mereka bisa numpang bekerja. konon, katanya di sana ada sumber daya berupa batu bara yang bisa diolah. Atau kita bangun 'Rimbang Baling Park' untuk menarik wisatawan datang seperti 'Jurrasic Park' yang akan dibangun di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.Â
Kita punya harimau sumatera, tapir, biawak, rangkong dan babi hutan. Apa mereka kalah menarik untuk diperbadut dan disirkuskan? atau kita tumbangkan saja semua pohon di hutan lebat "si paru-paru dunia dari Riau" itu ? kita ganti dengan tanaman industri seperti kelapa sawit yang lebih bernilai ekonomis. Ya, walaupun miskin akan fungsi ekologi, tapi fungsi fulusnya cukup mulus.
 Bagaimana dengan ekosistem dan bala yang akan mengancam kehidupan di kemudian hari ? sudahlah, mereka perlu makan hari ini, orang lapar tidak akan bisa dinasehati.
Atau ada solusi lainnya yang menjamin kesejahteraan ? mari secepatnya. Jangan biarkan mereka hidup se-ala kadarnya.
*artikel juga dimuat pada blog pribadi dengan judul dan isi yang hampir sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H