Mohon tunggu...
Ridho Alifianto
Ridho Alifianto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hallo semuanya, saya ridho alif salah satu mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang berada di wilayah tangerang selatan. saya sedang mendalami ilmu jurnalistik karena sesuai dengan program studi yang sedang saya tempuh.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dasar-dasar Jurnalistik : Sejarah Jurnalistik

6 Januari 2025   18:50 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:47 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnalistik –disebut juga jurnalisme– adalah proses pengumpulan, penulisa, penyuntingan, dan publikasi berita melalui media massa. Itu pengertian praktis jurnalistik. Dalam bahasa Inggris, jurnalism didefinisikan sebagai “collecting, writing, editing, and publishing news reports and other articles for newspaper, journals, television, radio, and related media.”

Hakikat jurnalistik adalah peliputan dan publikasi berita melalui media massa. Kuncinya adalah peliputan dan publikasi melalui media massa. warganet (netizen) juga melakukan peliputan dan publikasi melalui blog atau media sosial. namun, itu namanya berbagi (sharing), bukan pelaporan (reporting) sebagaimana dilakukan wartawan (jurnalis). Wartawan melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin. beritanya dipubikasikan media tempatnya bekerja.

- Sejarah Jurnalistik

Sejarah jurnalistik senantiasa merujuk kepada Acta Diurna pada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM).

Acta Diurna adalah papan pengumuman –semacam koran pada masa itu– berupa ukiran batu atau logam yang berisi berita atau informasi dan dipamerkan di Forum Romawi.
Acta Diurna dipercaya sebagai produk jurnalistik pertama di dunia sekaligus pers, media massa, atau surat kabar pertama di dunia.

Julius Caesar yang berinisiatif memamerkannya kepada publik disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”. Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung, segala kejadian penting dicatat pada Annals, yakni papan tulis yang digantungkan di serambi rumah.

Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya. saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada Acta Diurna. demikian pula berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota yang disebut Forum Romanum (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum.

Saat itulah muncul para Diurnarii, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan Acta Diurna itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para hartawan. Merekalah cikal-bakal profesi wartawan (jurnalis) seperti saat ini. Dari kata “Acta Diurna” itu pula kata “jurnalistik” berasal, yakni kata Diurnal dalam Bahasa Latin berarti “harian” atau “setiap hari”.

History of Journalism juga mencatat, penyebaran informasi secara tertulis mulai berkembang pada masa peradaban Mesir yang mulai menemukan teknik pembuatan kertas.

Pada abad 8 Masehi, tepatnya tahun 911 M, di China muncul surat kabar cetak pertama dengan nama “King Pau” atau Tching-pao, yang berarti “Kabar dari Istana”.

Tahun 1351 M, Kaisar Quang Soo mulai mengedarkan surat kabar itu secara teratur seminggu sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun