Amran menjelaskan kebijakan pangan pemerintah Jokowi-JK bermuara pada tujuan utama yaitu peningkatan kesejahteraan petani maupun masyarakat umum. Kementerian Pertanian pun merepresentasikan berbagai program pembangunan pertanian.
Menurut Amran, berbagai capaian sektor pertanian di empat tahun pemerintah Jokowi--JK tidak terlepas dari kerja keras dan dukungan semua pihak. Bahkan, petani dan peternak turut andil mencapai keberhasilan itu.
"Penghargaan sebesar-besarnya kami berikan untuk semua pihak yang telah bersinergi untuk memajukan sektor pertanian. Sinergi ini harus terus kita jalin sehingga Indonesia bisa mencapai visinya sebagai Lumbung Pangan Dunia," tegas Amran.
Keyakinan terhadap kemampuan sektor Pertanian dalam perekonomian negara tertuang dalam Nawacita yang menjadi landasan pemerintah Jokowi-JK saat ini. Kebijakan pangan pemerintah bermuara pada peningkatan Kesejahteraan petani maupun masyarakat umum. Mimpi untuk mewujudkan Kedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat tersebut direpresentasikan
Kementerian Pertanian (Kementan) dalam berbagai program pembangunan pertanian. Salah satu target besar yang ingin dicapai adalah mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 melalui penetapan peta jalan program prioritas target swasembada 11 komoditas pangan strategis, seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, gula, dan Daging sapi.
Pujian Atas Kinerja Sektor PanganÂ
Hasil kerja yang tercatat jelas dalam laporan BPS, membuat Kementan menuai pujian atas andil sektor pangan dalam menurunkan angka inflasi.
"Kalau kita cek harga bahan pangan saat ini relatif stabil. Sebab, selain menggenjot produksi. Pemerintah juga fokus menjaga stabilitas harga di pasaran. Hasilnya bisa dilihat dari data BPS tadi bahwa inflasi bisa dikendalikan," kata Anggota Komisi IV DPR daari Fraksi PDIP, Ono Surono.
Langkah ini juga membuat petani dan konsumen sama-sama untung. Petani dapat menjual hasil produksinya dengan harga baik, sedangkan konsumen memperoleh bahan pangan dengan harga lebih murah.
Kata Ono hal ini terbukti dari data BPS yang menyebutkan daya beli petani menguat. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) di 2017 mencapai 111,77, naik 539 persen dari 2014 yang sebesar 106.05. Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) 2017 mencapai 102.25. naik 0.97 persen dibandingkan 2014 sebesar 102.03.
"Dulu, harga dinikmati mafia dan kartel pangan. Sekarang, bicara harga jual di tingkat petani dan beli masyarakat di pasar, itu makin dekat. Tidak jauh seperti dulu. Ini bisa dibuktikan dengan NTP naik. NTP naik berarti harga yang diterima petani naik juga," tuturnya.