Mohon tunggu...
Ridho Irwanto
Ridho Irwanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar sepanjang hayat

Jadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merdeka Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

16 Februari 2022   14:15 Diperbarui: 16 Februari 2022   14:28 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kebijakan Merdeka belajar adalah kebijakan terobosan yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, yang bertujuan untuk mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah. 

Dimana tujuan dilaksanakan merdeka belajar untuk percepatan pencapaian tujuan nasional Pendidikan, yaitu meningkatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang mempunyai keunggulan dan daya saing dibandingkan dengan negara-negara lainnya, serta mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Merdeka Belajar merupakan program yang mengupayakan proses belajar siswa secara merdeka atau bebas sesuai dengan minat dan karakter mereka. 

Sesuai dengan konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara  yaitu "Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagian yang setingginya sebagai manusia, maupun anggota masyarakat". 

(KHD,1936, Dasar-Dasar Pendidikan, Hal.1, Paragraph 4). Kodrat anak adalah merdeka, dimana hidup lahir dan batinnya tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. 

Merdeka belajar atau juga kurikulum diversifikasi suatu proses gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa dan metode yang dipilih siswa (student center) dan peran guru sebagai pamong yang mendampingi dan mengarahkan, mengklasifikasi dan memberi penguatan.

Konsep mandiri Menurut Schunk (1996) Self Regulated Learning mengarahkan pada kemampuan kita dan mengatur lingkungan belajar kita. Peran guru hanya memfasilitasi anak dalam belajar sesuai dengan potensi anak. 

Ada 3 komponen penting dalam memerdekakan belajar yaitu melibatkan murid dalam menentukan tujuan, memberikan pilihan cara dan mengajak siswa untuk melakukan refleksi. 

Dalam pembelajaran kita harus memperhatikan kebutuhan belajar murid, agar merdeka belajar dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik serta memberikan manfaat pada lingkungan.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. 

Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). 

Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten/materi. 1) Differensiasi konten/materi : materi yang kita ajarkan kepada murid dibuat berbeda sesuai dengan tingkat kesiapan, minat, atau profil belajar murid. 

2)Differensiasi Proses :  bagaimana guru melangsungkan pembelajaran sehingga semua murid yang memiliki gaya belajar berbeda dapat memaknai materi. 

3)Differensiasi Produk produk yang dihasilkan murid membantu untuk memberikan tantangan dan disesuaikan dengan kesiapan, minat, dan kemampuan. Penilaian dapat meliputi rasa, inovasi, dan bentuk.

Sesuai dengan konsep merdeka belajar, dimana siswa diberi keleluasan yang ditentukan oleh kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran berdifferensiasi merupakan pembelajaran yang paling tepat untuk menggali potensi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun