Kebijakan Merdeka belajar adalah kebijakan terobosan yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, yang bertujuan untuk mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah.Â
Dimana tujuan dilaksanakan merdeka belajar untuk percepatan pencapaian tujuan nasional Pendidikan, yaitu meningkatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang mempunyai keunggulan dan daya saing dibandingkan dengan negara-negara lainnya, serta mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Merdeka Belajar merupakan program yang mengupayakan proses belajar siswa secara merdeka atau bebas sesuai dengan minat dan karakter mereka.Â
Sesuai dengan konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara  yaitu "Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagian yang setingginya sebagai manusia, maupun anggota masyarakat".Â
(KHD,1936, Dasar-Dasar Pendidikan, Hal.1, Paragraph 4). Kodrat anak adalah merdeka, dimana hidup lahir dan batinnya tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.Â
Merdeka belajar atau juga kurikulum diversifikasi suatu proses gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa dan metode yang dipilih siswa (student center) dan peran guru sebagai pamong yang mendampingi dan mengarahkan, mengklasifikasi dan memberi penguatan.
Konsep mandiri Menurut Schunk (1996) Self Regulated Learning mengarahkan pada kemampuan kita dan mengatur lingkungan belajar kita. Peran guru hanya memfasilitasi anak dalam belajar sesuai dengan potensi anak.Â
Ada 3 komponen penting dalam memerdekakan belajar yaitu melibatkan murid dalam menentukan tujuan, memberikan pilihan cara dan mengajak siswa untuk melakukan refleksi.Â
Dalam pembelajaran kita harus memperhatikan kebutuhan belajar murid, agar merdeka belajar dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik serta memberikan manfaat pada lingkungan.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.Â
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar).Â