"Dulu waktu pertama-pertama kerja pernah tidak belum sebulan kerja sudah keluar, gara-gara diterima kerja di tempat lain yang lebih bagus?"
Karena waktu kerja di hotel, aku tidak berada di sana sampai satu bulan penuh. Dan sesudahnya, aku merasa tidak enak.
"Belum pernah. Dulu sebelum lulus, ketika memutuskan buat di sekolah swasta, aku gak lihat gaji. Niatnya mau sedekah ilmu, sama bantu sekolahannya. Sampai sekarang sebenarnya sudah ada tawaran sama sekolah yang lebih besar gajinya sekolah elit tapi ya belum sreg pindah. Makanya guru-guru swasta yang gajinya kecil selalu cari kerjaan sampingan, misal bisnis."
Kemudian dia menambahkan, "kalau sudah memilih menjadi guru jangan lihat gaji nanti gak berkah."
Lalu kujawab, "aku bukan mau jadi guru mbak. Aku mau jadi Tenaga Administrasi."
"Eh, gak guru saja ding. Kerjaan yang lain juga. Ya kalau kerja di ruang lingkup sekolah begitu mas."---aku heran, padahal aku lebih muda dari dia lho. Kok panggil aku mas? "Kecuali kalau sekolahnya udah internasional atau elit. Kalau di Pekalongan ada SDIT Ulul Albab, Al-Azhar, itu mungkin bisa UMR gajinya. Tapi tantangannya juga gede," balasnya.
Aku jadi ingat buku Give and Take, karya Adam Grant. Atau lebih akuratnya, aku ingat ulasan si Kutu Buku soal buku ini. Ya aku belum baca buku itu. Diterangkan oleh si Kutu Buku, bahwasanya orang itu di golongkan menjadi 3, yaitu:
1. Giver adalah orang yang sering memberi bantuan dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Karena dia melihat hubungan pertemanan adalah sebuah investasi.
2. Taker adalah orang yang menganggap hidup ini adalah kompetisi, dan siapa yang bisa mengambil banyak dia yang menang. Dia adalah orang yang egois dan penuh perhitungan. Dia tidak mau membantu orang lain, jika sesudah dipikir-pikir nyatanya dia tidak akan mendapatkan banyak keuntungan.
3. Matcher adalah orang yang sering memberi bantuan namun mengharapkan adanya imbalan yang sepadan dengan apa yang dilakukannya.
Kebanyakan orang tergolong Matcher. Tetapi semua orang menyukai Giver. Iya kan? Siapa pula yang tidak suka dibantu dengan orang yang tulus, tanpa pamrih?Â