Mohon tunggu...
Muhamad Baqir Al Ridhawi
Muhamad Baqir Al Ridhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lagi belajar nulis setiap hari.

Blogku sepi sekali, kayaknya cuma jadi arsip untuk dibaca sendiri. Hohohoho. www.pesanglongan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kutip-Mengutip dan Hak Cipta

2 Februari 2021   14:35 Diperbarui: 2 Februari 2021   14:39 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu aku lihat postingan Instagram---bentuk gambar bukan caption gambar---dari seseorang berupa pertanyaan: bagaimana pendapatmu tentang mengutip lirik lagu dari penyanyi terkenal di novel?

Aku yang penasaran bagaimana orang lain menjawab itu, langsung menuju ke komentar-komentarnya. Ternyata ada yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Asyik nih, ada yang kritis.

Gimana kalo nada dering HP? Atau lagi nyanyi di tempat karaoke? Atau juga nyanyi di kamar mandi? Haruskah minta izin?

Lalu aku balas komentar itu sesuai dengan pengetahuanku.

aku denger dari ngobam, gofar hilman sama rekti yuwono, atau armand gigi kalo gak salah, klo di Jepang pihak2 radio, karaoke itu datang mengantri ke rumah musisi, ke tim manajemennya utk minta izin dan bayar royalty. Klo nyanyi di kamar mandi gak bayarlah, kan gak komersil. Persoalannya itu komersilnya.

(Eh, sesudah aku cek dan ricek, ternyata di Ngobamnya Armand Maulana. Silakan cek sendiri dan tonton video lebih dari 1 jam itu.)

Tak selang berapa lama si komentar kritis memberi like. Begitu pula dengan si pembuat postingan, bahkan dia juga mengucapkan, "Terima kasih! Akhirnya setelah sekian lama pertanyaanku terjawab," di kolom komentar.

Lho, padahal aku menjawab si komentar kritis tadi. Sungguh. Aku juga sungguh tidak tahu jawaban pertanyaan "bagaimana pendapatmu tentang mengutip lirik lagu dari penyanyi terkenal di novel?" Karena ini persoalannya beda. Soalnya kayaknya karya berupa buku beda dengan musik dalam urusan hak cipta.

Buktinya kalau di buku boleh kutip-mengutip tanpa izin asal kasih keterangan bersumber dari mana. Beda dengan lagu yang di-perform-kan, ditampilkan dengan maksud cari nafkah.

Tetapi sebetulnya hal itu tergantung sama sang seniman yang membuat karyanya sih. Aku pernah dengar di sebuah wawancara atau podcast, aku lupa, Eka Gustiwana selaku personil Weird Genius me-tidak-permasalah-kan orang-orang yang cover lagu "Lathi" yang ia ciptakan bersama dua temannya, Gerald, dan Reza. Dan dua temannya pun sependapat.

Dia malah senang kalau lagunya banyak dinyanyikan orang. Lagunya jadi tambah terkenal. Dan dia juga secara tidak langsung membantu orang, kalau misal, si penyanyi dapat penghasilan dari nyanyi lagunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun