Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Manis Pahitnya Mukim di Area Wisata

19 Desember 2021   05:45 Diperbarui: 20 Desember 2021   10:15 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisata Pantai di Malang Selatan. Dokpri
Wisata Pantai di Malang Selatan. Dokpri

Dari sisi studi juga mendukung berdirinya pusat-pusat studi seperti wisata, air, pertanian, perkebunnan, kelautan, perhutanan, hingga wisata. Mendorong lahirnya professional-profesional muda yang bergerak di berbagai bidang pendidikan.

Dari sisi penelitian juga mendorong adanya penelitian-penelitian baru karena luasnya lahan wisata ini sekaligus membuat mereka yang menekuni bidang penelitian merasakan besarnya peluang pengembangan area penelitian yang tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Mahasiswa banyak dikirim ke daerah-daerah wisata guna menyelenggarakan KKN sekaligus bisa mengadakan penelitian di sana.

Hanya saja selama masa pademi Covid-19 di berbagai tempat wisata mengalami kelesuhan, termasuk yang ada di Malang. Dampaknya sangat besar terhadap masyarakat, khususnya yang menggantugkan penghasilannya dari wisata ini, misalnya pondokan, hotel serta bisnis kuliner.  Kasihan juga mereka.

Alhamdulillah beberapa pekan terakhir ini sepertinya mulai terasa normal. Di Malang padat sekali pada akhir pekan, dari Jumat sore hingga Minggu sore. Terlebih ini sudah masuk masa-masa liburan.

Bagi masyarakat yang menetap di dekat tempat wisata, akan terganggu jika kurang suka dengan keramaian. Jalan-jalan nyaris tidak pernah sepi saat akhir pekan, dari pagi hingga malam hari. Macetnya bukan main. Ramai sekali pengunjung yang mondar-mandir. Kecuali bagi yang sudah terbiasa.

Awal-awal terjadinya pandemic kemarin masyarakat banyak yang kuatir terjadi penyebaran penyakit. Ini bisa dimaklumi karena berada di dekat tempat wisata. Ancaman varian Omicron ini juga menyisakan kekuatiran masyarakat walaupun tidak seperti Covid-19 lalu gemanya.

Bagaimanapun, tinggal di daerah dekat tempat wisata itu enak-enak susah. Relatif saya menyebutnya karena karakter manusia yang berbeda.

Kalau saya sendiri lebih milih tempat pemukiman yang nyaman tidak terlalu ramai. Terlebih, harga tanah dan rumah di daerah-daerah seperti ini selangit. Terkadang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bisnis lahan ini yang tidak jarang dianggap 'aji mumpung' oleh mereka.

Makassar, 19 December 2021
Ridha Afzal  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun