Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ibu Tatik

8 Desember 2021   05:40 Diperbarui: 8 Desember 2021   05:46 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Tatik biasa kami memanggilnya

Sekitar 70 tahun usianya

Meski nenek-nenek

Beliau masih tampak sehat bugar

Mengingatkan aku pada Titiek Puspa

Penyanyi legendaris kita

Yang menjaga kondisi tubuh dan kesehatannya

Ibu Tatik melajang

Seumur hidupnya

Aku tidak mau tahu banyak

Itu urusan pribadinya

Lagi pula aku tidak punya kepentingan

Masalah personal orang

Aku berusaha menghindarinya

Selain hanya menambah dosa

Yang aku perhatikan adalah sisi kemanusiaannya

Ibu Tatik konon sempat jaya

Di Jakarta berpuluh tahun silam

Adik-adik dan keponakannya sering menemuinya

Untuk meminta bantuan itu dan ini

Manakala mereka sedang kekurangan

Guna memenuhi kebutuhan makan

Atau bayar sekolah

Kini

Lebih dari sepuluh tahun sudah

Bu Tatik balik ke kampung halamannya

Menemani sang bunda yang sakit-sakitan

Hingga ajal menjemputnya

Di sisa-sisa umurnya

Ibu Tatik mengisinya dengan jualan kue dan makanan lainnya

Adakalnya menerima pesanan

Tapi rejeki orang siapa sangka

Hampir dua tahun lamanya

Bisnis yang tidak seberapa untungnya

Membuatnya gulung tikar

Kondisi Ibu Tatik yang mulai menua

Sungguh butuh sentuhan manusia

Bukan hanya perasaan dan rasa simpati semata

Kondisi ekonominya beda

Perhiasan dan harta miliknya telah tiada

Tinggal sisa-sisa energi yang tidak seberapa

Adik-adik dan semua keponakan yang dulu pernah dibantunya

Tidak pernah terdengar lagi suaranya

Apalagi sekedar berkunjung menemuinya

Duh Gusti Allah....

Barangkali siklus hidup manusia ini sedemikian rupa

Ujian bisa menimpa siapa saja

Ibu Tatik yang malang sangat menyadarinya

Di saat aku menemuinya

Sambil mengulurkan beras dua-tiga kilogram

Aku lihat kedua matanya berkaca-kaca

Semakin tidak tega melihatnya

Namun aku percaya

Bahwa Tuhan Maha Kaya

Maha Pengasih

Maha Penyayang

Ibu Tatik, percayalah

Selalu ada jalan ke luar

Dari semua kendala yang ada

Do'a ini insyaallah senantiasa aku panjatkan

Makassar, 8 December 2021

Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun