Ibu Tatik biasa kami memanggilnya
Sekitar 70 tahun usianya
Meski nenek-nenek
Beliau masih tampak sehat bugar
Mengingatkan aku pada Titiek Puspa
Penyanyi legendaris kita
Yang menjaga kondisi tubuh dan kesehatannya
Ibu Tatik melajang
Seumur hidupnya
Aku tidak mau tahu banyak
Itu urusan pribadinya
Lagi pula aku tidak punya kepentingan
Masalah personal orang
Aku berusaha menghindarinya
Selain hanya menambah dosa
Yang aku perhatikan adalah sisi kemanusiaannya
Ibu Tatik konon sempat jaya
Di Jakarta berpuluh tahun silam
Adik-adik dan keponakannya sering menemuinya
Untuk meminta bantuan itu dan ini
Manakala mereka sedang kekurangan
Guna memenuhi kebutuhan makan
Atau bayar sekolah
Kini
Lebih dari sepuluh tahun sudah
Bu Tatik balik ke kampung halamannya
Menemani sang bunda yang sakit-sakitan
Hingga ajal menjemputnya
Di sisa-sisa umurnya
Ibu Tatik mengisinya dengan jualan kue dan makanan lainnya
Adakalnya menerima pesanan
Tapi rejeki orang siapa sangka
Hampir dua tahun lamanya
Bisnis yang tidak seberapa untungnya
Membuatnya gulung tikar
Kondisi Ibu Tatik yang mulai menua
Sungguh butuh sentuhan manusia
Bukan hanya perasaan dan rasa simpati semata
Kondisi ekonominya beda
Perhiasan dan harta miliknya telah tiada
Tinggal sisa-sisa energi yang tidak seberapa
Adik-adik dan semua keponakan yang dulu pernah dibantunya
Tidak pernah terdengar lagi suaranya
Apalagi sekedar berkunjung menemuinya
Duh Gusti Allah....
Barangkali siklus hidup manusia ini sedemikian rupa
Ujian bisa menimpa siapa saja
Ibu Tatik yang malang sangat menyadarinya
Di saat aku menemuinya
Sambil mengulurkan beras dua-tiga kilogram
Aku lihat kedua matanya berkaca-kaca
Semakin tidak tega melihatnya
Namun aku percaya
Bahwa Tuhan Maha Kaya
Ibu Tatik, percayalah
Selalu ada jalan ke luar
Dari semua kendala yang ada
Do'a ini insyaallah senantiasa aku panjatkan
Makassar, 8 December 2021
Ridha Afzal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI