Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Imbalan

29 November 2021   05:14 Diperbarui: 29 November 2021   06:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: imslamudina.com

Salat berjamaah subuh barusan

Hanya satu baris yang berjajar

Padahal telah dijanjikan

'Dua rakaat salat sebelum Fajar, pahalanya melebihi nilai dunia'

Demikian Muhamad Rasulullah SAW pernah bersabda

Namun kala Fajar mengapa masjid sepi?

Karena manusia doyan yang kontan

Kendati setiap pembelian lebih banyak kreditan

Padahal

Yang kontan pun sudah diberikan berlimpah

Nafas, kehidupan, kesehatan, hingga bisa tidur lelap

Jarang kita hitung sebagai imbalan

Manusia ingin lebih

Karena sifatnya yang memang serakah

Manusia ingin dalam bentuk lebih besar dan lebih nyata

Uang misalnya

Atau harta konkritnya

Andai saja

Setiap menjelang subuh tiba

Diletakkan uang kertas berwarna merah

Dengan nominal seratus ribu rupiah

Berjajar membentang di karpet tempat kita sujud bersama

Saya bayangkan

Pasti suasana masjid tidak ubahnya Lebaran

Demikian perumpamaan kita terhadap nilai imbalan

Kita manusia memang lemah

Mengaku beriman

Tetapi jarang berfikir panjang

Bahwa hasil karya tidak selalu upah dalam waktu yang sama

Petani padi di sawah harus sabar menunggu minimal 3 bulan

Agar hasilnya bisa dipetik dan dinikmatinya

Menanam durian  pun

Setidaknya tujuh tahun lamanya

Hanya agar bisa melihat bunganya

Beriman itu sangat mudah diucapkan

Bersabar itu tidak segampang membalikkan tangan

Andai saja kita bersedia merenung sejenak

Menyadari bahwa akan datang saatnya imbalan

Sebagaimana menanam jagung di sawah, durian di ladang

Akan berlimpah ruah yang kita terima

Jauh dari apa yang kita sangka

Betapa indahnya

Mari bangun subuh, salat

Bersemangat menjemput sejuta harapan

Berupa imbalan

Yang sudah pasti dicatat kedatangannya

Bisa dalam waktu dekat

Bisa pula disimpan untuk kelak

Sebagai tabungan

Atas segala kebajikan yang telah kita ukir

Dalam buku harian

Makassar, 29 November 2021

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun