Nasib Tidak Pilih Kasih
Sama seperti kita, ada yang buruk, banyak yang baik. Kita tidak bisa memilih akan jenis takdir yang menimpa di hari depan. Walaupun kita bisa milih jodoh, akan tetapi apa yang akan terjadi nanti sering kali di luar kendali.
Saya punya seorang kenalan senior perawat, dengan dua orang anak. Mother single parent. Suaminya mengalami kecelakaan lalu lintas. Akibatnya, semua rencana keluarga berantakan. Bisnis suaminya tidak ada yang ngurus, termasuk sejumlah propertinya. Anak masih kecil-kecil.
Biasalah, harta kadang bikin masalah. Keluarga sang suami 180% berubah sikap. Istri yang ditinggalkan dengan dua orang anaknya harus berjuang keras, banting tulang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Bagaimanapun Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang pada umatNya.
Teman saya yang kuat fisik dan mentalnya, bekerja tanpa mengenal lelah. Selain kerja di rumah sakit, dia melayani panggilan perawatan Homecare dari rumah ke rumah, jualan online, bercocok tanam dan lain-lain aktivitas yang menghasilkan.
Kini satu anaknya sudah kuliah, dan yang satunya lagi sedang di SMA. Keduanya laki-laki. Status single parent tidak membuatnya sedih berkepanjangan sesudah ditinggal mendiang suaminya.
Meski ada sementara beberapa orang di masyarakat memandang sebelah mata, penuh curiga, baginya tidak pernah mengubah prinsipnya. Yang penting tidak mengganggu dan merugikan mereka. Life goes on. Hidup jalan terus.
Mereka juga Manusia
Kalau masalah kesalahan, single parent juga manusia, sama seperti kita. Bisa berbuat kesalahan. Sayangya kebaikan yang mereka ukir tidak membekas, sehingga yang disoroti hanya keburukannya.
Jadi, tidak perlu jadi artis untuk mampu mengundang perhatian. Single parent mother tidak kalah terkenalnya. Apalagi jika masih muda. Dunia terasa semakin panas.