Saya juga berkenalan dengan salah seorang pembicara dalam acara tersebut. Momen itu saya gunakan sebagai peluang untuk menambah jaringan. Waktu itu saya sempatkan untuk mampir ke temat pelatihan beliau di Malang, usai acara di Bali. Saya jaga silaturahimnya. Saya yakin suatu saat akan besar hikmahnya.
Benar saja.
Sesudah menyelesaikan kuliah, dan pengalaman kerja di klinik pondok pesantren di Banda Aceh, yang saya rasakan sudah cukup, saya mencoba merantau ke Jawa. Yang saya tuju adalah ke Malang. Ke lembaga pelatihan milik pembicara di atas, sambil manimba ilmu serta pengalaman. Dua tahun lamanya saya di sana, tentu bukan waktu yang singkat.
Selama di Malang, saya sempat diajak keliling ke puluhan kota di Indonesia. Otomatis network semakin luas, pengalaman bertambah, dan demikian pula dengan wawasan.
Dari sana cita-cita saya berkembang. Ibaratnya cita-cita melahirkan cita-cita. Pertemanan semakin banyak, bahkan mencapai ribuan di sosial media. Tentu saja hal ini sangat membantu profesionalisme saya. Juga terkait rencana perolehan kerja.
Dari sini kemudian saya memperoleh informasi tentang pekerjaan yang saya jalani saat ini, melalui seorang kenalan. Kini kami bekerja di divisi yang sama, beda provinsi dan kota.
*****
Pelajaran yang ingin saya bagikan adalah, memperluas networking itu sangat penting dan menguntungkan. Networking atau silaturahim membuat umur panjang karena dengan banyak teman dan kenalan, dengan sendirinya makin banyak saudara. Jika membutuhkan sesuatu akan mudah mendapatkannya.
Keadaan ini yang menambah tingkat kebahagiaan. Dalam tinjauan ilmu kesehatan orang yang berbahagia, karena minimnya tekanan mental (stess) dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang stress rawan akan serangan penyakit. Sedangkan yang minim stressnya akan terhindar dari berbagai penyakit.
Sedangkan yang berkenaan dengan rezeki, sudah tentu. Ibarat orang ingin jualan, mereka yang memiliki banyak kenalan akan mudah dalam menjajakan jualannya. Luasnya relasi memperluas ruang gerak dalam bisnis kita. Â