Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keajaiban Silaturahim, Rezeki, dan Peluang Kerja

14 November 2021   19:47 Diperbarui: 14 November 2021   19:50 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: lifepal.co.id. Pelihata networking. 

Silaturahim, bahasa keren nya 'Networking'. Sederhananya adalah tentang bagaimana membangun jaringan.

Kekuatan silaturahim sungguh luar biasa bagi yang pernah mengalaminya. Bagi yang tidak percaya, biasa saja. Kekuatannya banyak dikupas dalam Hadist, yang di antaranya menyebutkan bahwa hikmah silaturahim adalah memperpanjang umur dan memperluas rezeki (HR. Imam Bukhari).

*****

Saya banyak bergaul dalam lingkungan pondok pesantren. Dari sejak SMA hingga dua tahun pertama sesudah lulus kuliah. Kalau soal ceramah bertemakan 'silaturahim' mungkin setiap hari kami dapatkan. Sudah manjadi menu makanan kami.

Setiap anak jebolan pondok pasti paham apa itu silaturahim. Makanya banyak anak-anak pondok pesantren biasanya berbondong-bondong, bareng berkunjung ke rumah kyai, ulama atau sekedar ziarah.

Di Aceh tempat kami, sangat umum pemandangan seperti ini bisa kita lihat.

Silaturahim seperti ini yang membuat kenalan kita meluas. Kita juga banyak dikenal. Lantaran dikenal, otomatis akan memudahkan kita dalam banyak urusan. Termasuk di dalamnya masalah rezeki dan perolehan kerja.

Pengalaman kerja saya yang pertama, di dalam ligkungan pondok. Tepatnya lembaga pendidikan anak-anak sekolah di pesantren. Dari jenjang ibtidaiyah (SD), hingga Aliyah (SMA). Saya bisa mendapatkan pekerjaan (Baca: magang) di pondok tersebut bukan karena apa-apa, tetapi karena kenal.

Faktor kenalan ini yang membuat saya bisa diterima kerja di sana. Padahal status saya masih mahasiswa. Ini luar biasa. Pengalaman selama di sana membantu memperkaya wawasan saya, serta melatih mempraktikkan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Bukan hanya itu, saya juga mendapatkan uang saku yang lumayan besarnya buat ukuran mahasiswa.

Pengalaman kedua ketika saya berada di Malang. Tidak lain juga karena peran silaturahim. Sewaktu ada kegiatan pertemuan mahasiswa ilmu keperawatan (ILMIKI) se Indonesia di Bali, berangkat dari Aceh tidak pernah menyangka bisa ketemu teman-teman yang ratusan jumlahnya.

Saya juga berkenalan dengan salah seorang pembicara dalam acara tersebut. Momen itu saya gunakan sebagai peluang untuk menambah jaringan. Waktu itu saya sempatkan untuk mampir ke temat pelatihan beliau di Malang, usai acara di Bali. Saya jaga silaturahimnya. Saya yakin suatu saat akan besar hikmahnya.

Benar saja.

Sesudah menyelesaikan kuliah, dan pengalaman kerja di klinik pondok pesantren di Banda Aceh, yang saya rasakan sudah cukup, saya mencoba merantau ke Jawa. Yang saya tuju adalah ke Malang. Ke lembaga pelatihan milik pembicara di atas, sambil manimba ilmu serta pengalaman. Dua tahun lamanya saya di sana, tentu bukan waktu yang singkat.

Selama di Malang, saya sempat diajak keliling ke puluhan kota di Indonesia. Otomatis network semakin luas, pengalaman bertambah, dan demikian pula dengan wawasan.

Dari sana cita-cita saya berkembang. Ibaratnya cita-cita melahirkan cita-cita. Pertemanan semakin banyak, bahkan mencapai ribuan di sosial media. Tentu saja hal ini sangat membantu profesionalisme saya. Juga terkait rencana perolehan kerja.

Dari sini kemudian saya memperoleh informasi tentang pekerjaan yang saya jalani saat ini, melalui seorang kenalan. Kini kami bekerja di divisi yang sama, beda provinsi dan kota.

*****

Pelajaran yang ingin saya bagikan adalah, memperluas networking itu sangat penting dan menguntungkan. Networking atau silaturahim membuat umur panjang karena dengan banyak teman dan kenalan, dengan sendirinya makin banyak saudara. Jika membutuhkan sesuatu akan mudah mendapatkannya.

Keadaan ini yang menambah tingkat kebahagiaan. Dalam tinjauan ilmu kesehatan orang yang berbahagia, karena minimnya tekanan mental (stess) dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang stress rawan akan serangan penyakit. Sedangkan yang minim stressnya akan terhindar dari berbagai penyakit.

Sedangkan yang berkenaan dengan rezeki, sudah tentu. Ibarat orang ingin jualan, mereka yang memiliki banyak kenalan akan mudah dalam menjajakan jualannya. Luasnya relasi memperluas ruang gerak dalam bisnis kita.  

Banyaknya relasi menjadikan upaya promosi barang-barang yang sedang kita jual, makin lapang. Peluang terjual semakin lebar. Meningkatnya peluang penjualan ini dari sisi bisnis akan mendongkrak pemasukan. Yakni, rezeki kita.

Maka dari itu, perluas jaringan. Tidak perlu pilih-pilih dalam berteman. Jika ingin banyak rejeki dan berumur panjang, pelihara dan jaga keharmonian silaturahim sebagai asset kehidupan.

Makassar, 14 November 2021

Ridha Afzal   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun