Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nasib Relawan Covid-19 Pasca-Corona Punah

22 Oktober 2021   05:17 Diperbarui: 25 Oktober 2021   09:11 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenaga medis | (KOMPAS.com/WALDA MARISON)

Mereka yang berstatus sebagai relawan otomatis kembali ke status semula. Berat jika saya kembali menyebutnya sebagai (semoga saja tidak) 'pengangguran'. Lantaran memang sulit cari kerja dengan peghasilan layak.

Jika perbandingan jumlah tempat tidur dan perawat Covid-19 rata-rata 3:2, maka diperkirakan terdapat 38.000 perawat Covid-19 di Indonesia. Tidak diketahui berapa jumlah perawat PNS atau pegawai RS tetap yang dipekerjakan merangkap. 

Yang pasti tidak sedikit rekan-rekan yang 'diuntungkan' dengan merangkap kerja di unit Covid-19 karena tunjangannya.

Yang perlu difikirkan adalah, bagaimana mengatasi ribuan tenaga perawat yang terancam 'nganggur' pasca Pandemi Covid-19 ini. Sebuah pekerjaan rumah (PR) yang tidak mudah diselesaikan. 

Sementara permintaan kerja perawat ke luar negeri belum pulih sepenuhnya. Yang bisa dilakukan oleh teman-teman adalah kembali ke 'habitat' asalnya.

Misalnya di Homecare, Medical atau Health Representative, jadi Sales Rep., kerja di industry atau kerja part time lainnya, yang penting ada kesibukan.

Dibutuhan penelitian intensif tentang persoalan pekerjaan professional pasca Corona ini supaya eks relawannya bisa diberdayakan.

Barangkali inilah bentuk solusi konkrit terhadap permasalahan tenaga kerja kesehatan yang selama ini terancam kesejehtaraannya. Mereka membutuhkan perhatian yang layak. 

Seminar, workshop, forum-forum diskusi dan semacamnya barangkali perlu diadakan dengan melibatkan unsur pemerintah, swasta, pengusaha, entrepreneur serta professional.

Kegiatan tersebut bisa dijadikan ajang guna mengidentifikasi jalan keluarnya. Pendekatan seperti ini lebih penting dari pada sekedar 'terserah', atau dikembalikan kepada mereka sendiri untuk mencari solusinya.

Kecuali, jika kita masih butuh mereka sebagai cadangan langkah antisipasi terhadap adanya Gelombang Covid-19 edisi ketiga yang semoga saja tidak terjadi. Akan tetapi akan menggunakan duitnya siapa untuk membayar jasanya.......?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun