Saya pernah melihat sebuah gedung DPRD yang dari luar kelihatan megah. Ketika masuk, di pojok, dekat gudang, toilet, banyak yang sudah rusak parah karena kita tidak peduli. Sampah plastic kecil dibuang di mana-mana, kertas tissue berserakan. Kertas kecil-kecil tercecer. Air keran netes terus tidak ada yang menghentikan.
Emangnya Gue Pikirin?
Inilah yang membuat harta milik rakyat cepat punah, dan dana terkuras sia-sia karena kita tidak adanya rasa ikut memiliki public property ini. Sebetulnya tidak usah jauh-jauh. Di rumah saja, apabila kita tidak punya Sense of Belonging ini, bangunan rumah, harta benda, cepat rusak dan butuh dana besar untuk perbaikan. Padahal, sense of belonging itu sangat mudah dan murah sekali. Â
Solusi
Biasakan dari yang kecil. Mulailah dari yang sederhana, seperti meletakkan kunci pada tempatnya hingga buang sampah tidak sembarangan. Tanamkan rasa ikut memiliki, bukan asal pakai kemudian buang hanya karena kita mampu membeli. Biasakan ikut serta terlibat dalam memelihara.Â
Ingatkan jika ada saudara, teman bahkan orang lain jika melalukan kesalahan. Bisa jadi dia lupa atau belum tahu. Jangan merokok di sembarang tempat. Mulai dari keluarga, sekolah, kantor dan tempat-tempat umum.
Keluarga, masyarakat, negara dan dunia ini milik kita bersama.Â
Mari kita menjadi Pewaris yang bijak, bertanggungjawab dan punya rasa memiliki yang tinggi. Mari kita berikan Ahli Waris sesuatu yang terbaik. Bukan kerusakan atau bencana, akibat penyakit sosial yang bernama: EGP.
Â
Malang, 10 August 2020
Ridha Afzal Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H