Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Raibnya Warisan dan Peninggalan Zaman Baheula

4 Agustus 2020   07:26 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:26 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2019 lalu, mereka juga mengembalikan 1500 benda budaya Indonesia yang tersimpan di Museum Nusantara di Delft, yang kini ditutup karena keterbatasan dana.  Barang-barang tersebut berupa patung, prasasti, keris, naskah kuno dan senjata-senjata para raja.  

Lapuk Ditelan Zaman

Sebagai orang Aceh, kadang kami merasa sedih karena tidak banya bisa melihat sisa-sisa kebesaran Kerajaan Aceh pada zaman dulu. Walaupun ada beberapa yang bisa dilihat, akan tetapi itu belum cukup memberikan jawaban terhadap rasa ingin tahu kami generasi muda di Aceh. 

Sultan Iskandar Muda misalnya, kami hanya mendengar nama harumnya serta melihat makamnya. Kami tidak tahu warisan kejayaannya, misalnya mahkota, senjata, prasasti atau paling tidak perabotan seperti yang ada di Museum Maemon di Medan.

 

Masjid Baiturrahman Aceh. Peninggalan sejarah. Dokpri
Masjid Baiturrahman Aceh. Peninggalan sejarah. Dokpri

Beruntungnya, kami masih bisa menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman, Taman Sari Gunongan, Masjid Tua Indrapuri, Benteng Indra Patra, Pinto Khop, Meriam Kesultanan Aceh dan Makam Sultan Iskandar Muda. Paling tidak sisa-sisa peninggaan tersebut menjawab sebagian rasa ingin tahu generasi kini terhadap peradaban masa lalu.

Seperti halnya Kerajaan Majapahit yang punah, Kerajaan Doho Kediri, Kerajaan Islam Aceh juga tidak kelihatan bekasnya. Dalam sejarahnya, Kerajaan Islam Aceh yang pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia pada akhir abad ke 14 Masehi ini merupakan kerajaan besar. Berada di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam.

Kerajaan Islam Aceh pada abad 14 sudah mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, menentang imperialisme penjajah dari Eropa, serta memiliki pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan. 

Kerajaan Aceh juga memiliki sistem pemerintahan dengan manajemen yang teratur serta sistematik, serta menjalin hubungan diplomatik bahkan dengan Kesultanan Ottoman di Turki.

Memang bencana alam, seperti gunung meletus, banjir, tanah longsor, hingga Tsunami, terjadi di bumi ini. Oleh sebab itu, besar kemungkinan barang-barang peninggalan zaman dahulu yang sangat berharga hilang, rusak atau lapuk alami karena kejadian tersebut.

Sumber: bp-guide.id
Sumber: bp-guide.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun