Oleh karenanya, sejauh mungkin jangan mudah pinjam atau meminjamkan uang, kecuali jelas segala sesuatunya: untuk apa, mengapa harus pinjam, kapan dikembalikan, bagaimana mengembalikannya, berapa jumlahnya, serta bisa tidaknya mengembalikan.
Jangan sampai karena urusan uang ini nilai pertemanan rusak, hanya karena kita tidak bisa tepat waktu mengembalikan pinjaman. Rata-rata inilah yang terjadi. Persahabatan jadi porak poranda, akibat jumlah Rupiah yang tidak seberapa.
Jadi, lebih baik menggadaikan 'barang' yang kita punya daripada pinjam ke sahabat. Haya saja, kalau sharing tentang kesulitan uang tidak ada dosanya. Terlebih, sang sahabat menawarkan jasa baiknya. It is no problem at all.
Ada saat DibutuhkanÂ
Untung zaman sekarang ini ada WA, FB, IG dan sejenisnya. Sehingga kita bisa datang 'berkunjung' ke 'rumah' teman setiap saat. Bahkan ngobrol cukup dengan Video Call. Bedanya dengan temu darat, lewat VC ini tidak bisa sambil minum kopi atau Teh. Tapi tidak ada yang salah.
Kita semua tahu, nasib manusia tidak sama. Ada teman-teman yang beruntung. Ada pula yang sudah lami berjuang, untuk dapat status kerja sebagai Honorer saja, susah. Akibatnya, hidupnya menderita. Kadangkala minder, tidak ingin jumpa. Saat Reuni sekolah, tidak mau datang. Bukan karena apa, namun untuk beli pulsa saja, terkadang tidak punya.
Makanya, teman yang baik adalah yang hadir saat dibutuhkan. Bagi yang sudah mapan, jangan lupakan mereka-mereka yang kurang beruntung hidupnya. Khususnya pada hari-hari special seperti Idul Fitri, Ramadan atau Idul Adha. Sebuah Sarung saja, akan mampu mengukir senyuman di wajah seorang teman. Betapa bahagianya kita bisa membuat mereka demikian.
Ringkasnya. Alangkah eloknya hidup ini jika kita menikmati kebahagiaan bersama-sama. Kita juga bisa pikul bersama beban orang lain yang membutuhkannya, tidak terkecuali derita seorang sahabat.Â
Meski demikian, penting sekali untuk memperhatikan, bahwa tidak semua orang butuh perlakuan yang sama. Jangan sampai niat kita membantu, namun yang didapat adalah kerusakan hubungan persaudaraan.
Dalam banyak pengalaman, dari lima hal yang saya uraikan di atas, yang paling berisiko adalah jika melibatkan uang. Rasulullah Muhammad SAW dalam suatu riwayat menasehatkan, jika ingin memutuskan hubungan persaudaraan, pinjami dia uang.
Itu saja dari saya.
