Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Barang Mahal Berharga Murah, Jangan Beli!

30 Juni 2020   18:47 Diperbarui: 30 Juni 2020   18:50 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun untuk kepentingan sesaat seperti main atau rekreasi, saya tidak perlu milih-milih. Cari yang harganya boleh saya sebut '100 dapat 3', tidak masalah meski di pinggiran jalan.

Saya sering melihat produk promo di mall-mall terkait pakaian ini. Saya tidak pernah tertarik dengan apa itu 'Sales'. Khususnya weekend. Mereka naikkan dulu harganya kemudia di-mark up harganya. Sorry saya mengatakan, ini 'tipuan'. Mulai dari yang Rp 100 dapat tiga atau yang 'Beli satu dapat free satu'.

Pakaian-pakaian, sepatu, sandal dan sejenisnya, saya tidak pernah percaya dengan harga yang dipoles.

Ada empat alasan yang membuat saya tidak percaya. Pertama, penjual pasti tidak ingin rugi. Kedua mereka kelebihan stock. Ketiga, ada defect atau kerusakan. Keempat, sudah lama atau ketinggalan zaman. 

Bukan su'udzon, namun bisa dipastikan setiap pengusaha memiliki prinsip yang sama: pengeluaran kecil, untung besar.

*****
Soal makanan juga demikian. Di dekat rumah, beberapa hari terakhir ini sebuah toko yang jual Pizza, sedang mengadakan promo. Dalam hati saya bertanya, pasti ada sesuatu. Sekali lagi, tidak ada prinsip pengusaha yang ingin rugi.

Ingat, Corona sedang berlangsung. Masa tiga bulan lalu, hampir semua outlet makanan/restaurant tutup, mengalami krisis pembeli. Padahal stock mereka banyak disimpan di Freezer. Masak mau dibuang? Sayang kan?

Nah, inilah salah satu contoh bagaimana cara jitu menjual makanan. Bahan aslinya yang fresh tidak kelihatan. Kalau harus beli lagi, memang rasanya lebih enak, karena fresh. Tetapi bagaimana dengan stock lama? Tidak ada jalan lain kecuali promo. Dengan harga yang 'murah', pelanggan pasti datang. Bahan dicampur, harga diturunkan, untung tetap. Mana kita tahu?

Benar dugaan saya. Pembeli ramai seminggu terakhir ini. Pembeli tidak tahu, apakah bahan yang digunakan fresh atau sudah 'expired'. Sorry saya mengatakan. Tetapi masuk di akal kan? Makanya saya hindari setidaknya tiga bulan ke depan tidak makan di restaurant cepat saji karena alasan Covid-19 ini.  


****  

Intinya, kalau mau investasi, sebaiknya membeli barang sesuai kebutuhan. Untuk kebutuhan jangka panjang, pilih yang berkualitas, tahan lama. Mungkin harganya sedikit lebih mahal, namun puas. Kedua, jangan cepat percaya dengan harga promosi
.

Tidak ada barang bagus yang harganya murah. Harga promo itu pasti ada alasan. Pengusaha di dunia ini tidak pernah punya alasan ingin membantu pembeli yang tidak mampu secara finansial. Kecuali niatnya Sadaqah......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun