Pak Jokowi mengatakan, "Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu. Itu tiada artinya. Berbahaya sekalai kalau perasaan kita sepertinya tidak ada apa-apa (normal)". Ujar beliau, sebagaimana dilansir oleh Tagar.id.
Makanya bisa dimengerti kejengkelan Presidan terhadap kabinetnya. Kejengkelan Pak Jokowi  diluapkan dengan nada tinggi di depan manteri. Presiden ancam lakukan Reshuffle.  Hal ini disampaikan pada Sidang Kabinet Paripurna yang sama (18 Juni 2020). Sebuah situasi yang harus dipahami oleh para menteri yang bekerja di bawahnya.
Pak Jokowi tidak menunjuk secara spesifik instansi atau institusi mana yang diaggap tidak peduli dengan krisis akibat Corona ini. Namun sebagai Nakes, perawat khususnya, tidak perlu dijelaskan siapa yang paling bertanggungjawab jika Tunjangan Tenaga Kesehatan ini tidak kunjung tiba.
Ancaman Reshuffle Kabinet, sepertinya tidak main-main. Pekerjaan Rumah yang besar bagi Pak Menkes. Akan tetapi pak Menkes tentu saja tidak bisa bekerja sendiri. Kalau orang-orang di daerah juga lemot kerjanya, otomatis pencairan dananya tertunda. Yang kena getahnya, bukan direktur RS atau Kepala Dinas Kesehatan, tapi Pak Terawan.
Kalau sampai di-reshuffle, apa tidak makan waktu lebih lama lagi terima tunjangannya?
Malang, 29 June 2020
Ridha Afzal Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H