Sedangkan yang disebut sebagai best healthcare adalah Switzerland. Namun negara-negara yang paling sehat di dunia ini adalah: Spanyol, Italia, Iceland, Japan, Switzerand, Swedia, Australia, Singapore dan Norway. Â
Singapore, dalam sejarahnya berada di bawah naungan Inggris. Sir Stamford Raffles mendarat di Singapre pada tangal 28 Januari 1819 dengan medical team nya. Kemudian didirikan rumah military hospital untuk pertama kali di sana. Diikuti Tan Tock Seng Hospital pada tahun 1852.Â
Dari sanalah bermula sejarah keperawatan di Singapore sebagai bagian dari English colony. Dimulai dari direkrutnya dua orang perawat pada tahun 1889, perawat Singapore dari awal memang sudah bersandard Inggris. Tidak heran, mencuatnya 'gampang'.
Faktor inilah yang membantu peningkatan kualitas mereka dalam hal perkembangan pelayanan kesehatan di tahun-tahun berikut hingga kemerdekaan Singapore (1965) dan masa-masa sesudahnya yang membawa Singapore sebagai salah satu sentra layanan kesehatan di dunia.
Singapore, negara kecil namun mencuat reputasinya dalam banyak hal. Termasuk layanan kesehatan yang kita bisa menyontohnya. Walaupun, mestinya Sngapore yang harus menyontoh kita. Kita, Negara terbesar ke-4 populasinya di dunia, memiliki banyak fasilitas yang sebetulnya bisa mengangkat nama baik bangsa.Â
Kalau soal kepintaran, sebenarnya kita punya banyak intelektual bidang kesehatan. Soal kekayaan, kita tidak kalah. Yang kita kalah dengan mereka adalah system, konsisten serta kedisiplinan. Tiga hal ini kita harus belajar banyak dari mereka.
Jika tidak giat belajar sebagaimana orang Singapore, ke depan, akan ada Novel Baswedan-Novel Baswedan lain yang menggunakan Singapore, Malaysia atau Thailand sebagai tempat berobat dan merawat. Harusnya kita prihatin sebagai bangsa besar.
Kita prihatin. Bukan karena apa-apa. Soal sepele, misalnya dalam menjaga rahasia pasien saja, kadang kita tidak mampu. Sekarang sakit, se-Indonesia akan tahu apa penyakit yang diderita oleh pasien kita, pada esok harinya. Lucunya, beritanya disebar oleh orang-orang kesehatan sendiri yang tidak mampu menjaga rahasia pasien mereka.
Jadi, jika untuk menjaga rahasia pasien saja tidak sanggup, bagaimana kita akan bersaing memberikan layanan terbaik di dunia?
Malang, 14 June 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H