Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pendidikan Formal Bukan Segalanya, Inilah Tips Milih Pelatihan yang Tepat

9 Juni 2020   06:56 Diperbarui: 9 Juni 2020   07:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Persoalan lain yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah, tidak semua jenis pelatihan yang kita kehendaki ini tersedia di tempat kita. Masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa misalnya, sulit mendapatkannya karena sarana transporasti terbatas dan lokasi di wilayah terpencil. Betapapun diberikan gratis pada akhirnya banyak yang tidak bisa menikmati. Alternatif bagi mereka adalah mengikuti pelatihan Online.

Masalah yang kedua adalah tersedianya berbagai jenis pelatihan online belum tentu sesuai dengan passion kita. Oleh sebab itu, dalam memilih pelatihan terkadang passion itu harus diletakkan pada prioritas kedua. Minat tidak boleh menduduki prioritas utama karena apa yang kita suka belum tentu ada. Sebaliknya, kita harus jeli melihat kebutuhan pasar. Dengan kata lain, kita lah yang harus belajar mengikuti kebutuhan nyata di masyarakat, bukan lingkungan yang diharapkan mengerti akan kebutuhan kita. Belajar mengerti kebutuhn orang banyak inilah yang tidak mudah.

Sebagai contoh, saat ini Jepang, Hongkong, Taiwan dan Singapore  banyak membutuhkan tenaga Caregiver (semacam Nursing Assistant). Kita mungkin sekali tidak tertarik dengan profesi ini. Namun harus diakui, setju atau tidak, bagi yang statusnya single, umur kurang dari 30 tahun, kelak akan berumah tangga da akan mengasuh anak-anak. 

Tenaga kita suatu hari nanti juga mungkin dibutuhkan untuk  merawat orangtua kita sendiri. Karena itulah belajar Ilmu Cargiver memberikan manfaat ganda bagi mereka yang sedang mencari kerja. Kursusnya hanya memakan waktu sekitar 4-6 bulan. Sesudah itu siap berangkat. Hanya saja, kita harus jeli dalam melihat Lembaga Pelatihannya. Karenanya, LKP yang terakrediasi lebih bisa dipercaya.

Kesimpulannya, kita tidak perlu risau apabila tidak mengantongi ijazah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi belum tentu memberikan jaminan perolehan kerja. Pendidikan formal bukan segalanya dalam hidup ini. Pendidikan tinggi pun sesudah lulus tidak jarang masih butuh penajaman keterampilan lewat lembaga-lembaga seperti LKP. 

Sebaliknya, pilihlah keterampilan yang tepat melalui pelatihan jika itu adalah solusinya. Tidak harus bayar mahal. Asalkan ada minat dan keseriusan, pelatihan, perolehan pekerjaan yang tepat dan penghasilan mapan itu sebenarnya persoalan mudah.

Malang, 9 June 9, 2020
Ridha Afzal  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun