Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

(Lagi) Perawat Corona Meninggal di Kuwait dan Puluhan Dipecat di Sumsel

25 Mei 2020   20:20 Diperbarui: 25 Mei 2020   20:30 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelayanan kesehatan yang mereka kehendaki adalah pelayanan paripurna, yang tidak lepas dari nursing care intervention. Perawat yang kerja di sector ini juga mendapatkan penghargaan besar di negara-negara maju.

Kita klaim berada di negara maju, tetapi perlakuan kita terhadap perawat sedemikian rendah.  Meskipun kita tahu perawat rela mengorbankan jiwanya demi kita. Di era Covid-19 ini, sudah lebih dari 30 orang perawat meningga karenanya.

Apa yang terjadi di atas, yakni kematian perawat kita di luar negeri, menunjukkan betapa hebatnya perjuangan perawat kita. Kerja di luar negeri bukan semata karena uang. Mereka bukan hanya Pahlawan Devisa, tetapi juga pahlawan kemanusiaan. Mereka membawa harum nama bangsa dan negara Indonesia. Selain itu, juga memanggul nama baik profesi. Namun seberapa penghargaan yang kita berika kepada mereka?  

Kita belum sehebat bangsa-bangsa banhkan sekelas Timur Tengah dalam memperlakukan professional kesehatan di negeri sendiri. Tiga hari lalu, seorang perawat meninggal, Khalid Al-Sharif, mendapatkan sambutan penghargaan dari Prince Khaled Al-Faisal, Emir of Makkah. Khaled disebutnya sebagai Saudi Nursing Hero. Di kita, hanya sambutan duka cita dari Ketua Organisasi Profesi.

Kita sepertinya tidak begitu peduli dengan nasib perawat. Akibatnya, berhamburanlah jumlah nurses, mulai dari harga yang termurah hingga tidak ada yang tertarik untuk 'menggunakannya' sama sekali. Padahal, manusia selalu membutuhkan pelayanan kesehatan sepanjang hidupnya. Sejak lahir hingga matinya. Sepanjang proses ini, keberadaan nurses tidak akan pernah dikesampingkan. Kita tidak perlu munafik, kita butuh perawat.

Menurunnya jumlah angka kesakitan dan kematian di negeri ini, tidak lepas dari campur tangan perawat. Itu harus kita akui. Keberhasilan dalam penyelenggaraan penanganan Covid-19, selalu melibatkan perawat. Perawat kita bisa bekerja tidak kurang dari 60 cabang spesialisasi. Di samping itu, perawat juga bisa merangkap, apakah sebagai dosen, trainer, konsultan, entrepreneur, health advisor, penulis, editor, motivator dan sebagainya.

Saat ini, perawat Indonesia masih belum mendapatkan perlakuan yang layak sebagaimana yang kita harapkan. Kasus perawat dipecat merupakan bukti lemahnya regulasi terhadap diskriminasi profesi. Sementara pasar luar negeri sangat luas dan membutuhkan kita dan perawat kita memperoleh perlakuan yang lebih baik dari negeri sendiri.

Kita seharusnya membuka mata lebar. Meningkatnya kebutuhan hidup individual, menjadikan sebagian besar perawat kita kurang puas dengan imbalan yang diperolehnya. Dampak dari minimnya penghasilan ini bisa 'berbahaya'. Salah satunya adalah terjadinya 'malpractice'. Bila tidak diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya, kecenderungan praktik seperti ini bakal mencoreng reputasi nama baik profesi juga Pemerintah Indonesia. Kasus pemecatan terhadap perawat tidak boleh terulang.

Ada banyak cara guna mempersiapkan agar perawat kita bisa jadi jago dan sigap menghadapi masa depan dan segala tantangannya. Indonesia juga bisa jadi ladangnya jago perawat yang siap bertarung di arena internasional. Bukan hanya bertarung di negeri sendiri. Jadi jago kandang. Hanya saja, guna mempersiapkannya, perlu ditopang oleh sejumalh elemen yang handal. 

Dalam dunia pendidikan, kita butuh dosen yang berkualitas, kurikulum yang pas, sarana dan prasarana belajar termasuk laboratorium yang memadai, tempat praktik lapangan yang sesuai serta adanya sistem yang mapan akan kontinuitas pembinaan karakter mahasiswa. Juga perlu sosialisasi kepada masyarakat terkait peran perawat. Tentu saja dukungan dari Pemerintah serta pihak swasta tidak kalah penting.

Jika ini terwujud, maka Indonesia bakal menghasilkan perawat handal. Perawat yang dijamin kualitas dan masa depan kerjanya yang jauh lebih baik. Bukan perawat dengan gelar sarjana yang tidak jelas arahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun