Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dokter dan Perawat Terinfeksi Covid-19, Nasib atau Ceroboh?

22 Mei 2020   16:20 Diperbarui: 22 Mei 2020   16:19 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait dengan isyu Covid-19 ini, kita tidak bisa mengambil kesimpulan apakah mayoritas kematian mereka disebabkan oleh karena factor internal berupa kecerobohan atau kelalaian dokter dan perawat dalam bekerja atau karena factor eksternal berupa sarana dan prasarana yang kurang tersedia di tempat kerja. Kita butuh penelitian lebih detail untuk itu.

Hanya saja ada satu hal yang perlu disadari, bahwa semua petugas kesehatan, khususnya dokter dan perawat, pastinya tahu apa yang disebut Universal Precaution. Yakni kewaspadaan universal yang berupa upaya menghindar dari kontak dengan pasien, secara langsung khususnya dari ekskresinya (darah, semen, sekresi, urine, air liur, air kencing, lender dan sejenisnya). Oleh sebab itu dalam universal precaution alat-alat kedokteran/keperawatan harus digunakan dengan baik dan benar. Tujuannya adalah menghindarkan diri dari infeksi, mengendalikan infeksi serta mengurangi risiko penularan. Pemahaman tentang universal precaution di antara petugas kesehatan tidak diragukan lagi.

Persoalannya adalah, kadang mereka lupa, sibuk atau kondisi lainnya sehingga prinsip ini tidak diterapkan di tempat kerja pada semua situasi. Harusnya prinsip ini dikerjakan pada semua pasien, sehat atau sakit, diduga atau sudah positif. Semuanya dianggap berpontensi membahayakan diri mereka. Jika ini diterapkan, apalagi di era wabah saat ini, maka kasus tertular atau kematian petugas kesehatan karena virus Corona, bisa ditekan atau dikurangi.

Satu hal, jangan lupa, ada 'profesi' lain yang berada 'dibelakang layar' profesi ini yang sangat riskan bisa tertular atau menularkan. 'Profesi' ini selalu ada di sekitar petugas kesehatan, yakni 'Cleaner' atau tukang bersih-bersih di semua jenis layanan kesehatan. Mereka mestinya harus mendapatkan ekstra pengawasan dan pendidikan kesehatan terkait universal precaution. Karena merekalah yang membersihkan, menyapu, mengepel, mengangkut tempat sampah dari dan ke tempat pembuangan sampah. Sayangnya, mereka tidak pernah mendapatkan sorotan, namun besar peranannya dalam proses penularan ini.

Jadi, tidak peduli apakah dokter apakah perawat, mereka semua punya pilihan sejak dari awal, tanpa harus menyalahkan keadaan, Saat kita terinfeksi, tanyakan pada diri sendiri, apakah kita sudah terapkan Universal Precaution.

Tidak perlu salahkan tempat kerja, pemerintah atau pasien yang tidak jujur. Benar, bahwa lembaga tempat kerja wajib sediakan sarana dan prasarana universal precaution ini. Akan tetapi intinya, prinsip universal precaution harus dipegang teguh. Semua pasien dan orang-orang yang ada di lingkungan kerja harus dianggap berpotensi menularkan penyakit. Dengan demikiana kita akan ekstra hati-hati dalam bekerja. Kalau kesadaran ini muncul lantaran merebaknya Covid-19, barangkali profesionalitas kita yang perlu dipertanyakan.

Malang, 22 Mei 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun