Sarannya adalah, tidak harus ikut kuliah atau mengikuti pelatihan terkait etika komunikasi di dunia maya. Salah satu cara terbaik adalah, terapkan prinsip etika dalam dunia nyata.Â
Usahakan ‘mengetuk pintu, memberi salam, menanyakan kabar’. Inilah pendahuluan yang sangat umum, baik kepada orang yang tidak kita kenal ataupun yang sudah dikenal. Sesudah itu baru sampaikan apa tujuan kita. Yang terkhir penutup, sampaikan ucapan terimakasih dan berikan salam. Tiga kunci ini bisa dijadikan pedoman dalam berkomunikasi di dunia maya.
Jika tidak, kekuatiran kita adalah, orang bisa tersinggung, marah, sakit hati dan lain-lain, hanya karena salah presepsi. Kesalahan persepsi ini tidak lain karena salah satu dari kita tidak paham etika komunikasi di dunia maya. Akibat yang lebih parah bisa terjadi ‘permusuhan’ hanya karena masalah yang sebenarnya sepele. Atau, tidak saling sapa. Padahal, sebenarnya tidak terjadi apa-apa.
Makanya, hati-hati berkomunikasi di dunia maya, baik ketika mengirim pesan, mengomentari tulisan, atau membuat tulisan. Orang lain bisa Baper karenanya. Intinya, jika ingin aman, gunakan prinsip etika universal. Apa yang tidak etis di dunia nyata, tidak etis pula dalam dunia maya. Terapkan prinsip ini. Insyaallah aman dan bisa punya banyak teman.
Malang, 19 Mei 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H