Aku terjebak pada sisa-sisa rasa yang terlanjur rengat
Aku lelah pada kebisingan pedih dan rekahan amarah
Inginku ingat bahwa semua telah usai sampai titik dimana air mata kehilangan makna
Bagaimana jika mereka benar dan aku salah?
Bagaimana jika manis itu hanya pada pengecappanku saja?
Bagaimana jika edelweiss yang indah tak lagi seharum dulu dan menjelma menjadi mahluk entah berantah yang siap menerkam kapan ia legah?
Bagaimana jika itu semua, adalah kenyataannya?
Datanglah pada cahaya di balik sekat hitam yang kemudian kau putihkan dengan janji yang sempurna
Datanglah pada malam yang muda di bawah redup energi maha kuasa
Ada aku yang akan menyapamu dalam dentuman hening tak terduga
Ada aku yang hidup dalam kolam penuh dendam tak berwarna
Karna aku tlah terjebak
Pada sisa-sisa rasa yang terlanjur rengat
Jakarta, 11 April 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H