Mohon tunggu...
Rida Trianti
Rida Trianti Mohon Tunggu... -

17

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pada Sisa-Sisa

12 April 2015   12:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terjebak pada sisa-sisa rasa yang terlanjur rengat

Aku lelah pada kebisingan pedih dan rekahan amarah

Inginku ingat bahwa semua telah usai sampai titik dimana air mata kehilangan makna

Bagaimana jika mereka benar dan aku salah?

Bagaimana jika manis itu hanya pada pengecappanku saja?

Bagaimana jika edelweiss yang indah tak lagi seharum dulu dan menjelma menjadi mahluk entah berantah yang siap menerkam kapan ia legah?

Bagaimana jika itu semua, adalah kenyataannya?

Datanglah pada cahaya di balik sekat hitam yang kemudian kau putihkan dengan janji yang sempurna

Datanglah pada malam yang muda di bawah redup energi maha kuasa

Ada aku yang akan menyapamu dalam dentuman hening tak terduga

Ada aku yang hidup dalam kolam penuh dendam tak berwarna

Karna aku tlah terjebak

Pada sisa-sisa rasa yang terlanjur rengat

Jakarta, 11 April 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun