Menurut Stephen R. Covey (1991), jika ingin membuat kemajuan perlahan, ubahlah sikap atau perilaku Anda. Tetapi, jika ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah cara Anda melihat dunia, ubahlah cara Anda berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma Anda, Skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang kenyataan.Â
Bapak Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa, untuk menciptakan siswa yang merdeka, maka syarat utamanya harus mempunyai disiplin yang kuat, yaitu disiplin diri yang berasal dari motivasi internal (dari dalam diri sendiri). Jika tidak mempunyai motivasi internal, maka diperlukan motivasi eksternal (orang lain) untuk mendisiplinkan dirinya.
Diana Gossen menyatakan bahwa kata disiplin berasal dari bahasa latin, disciplina yang berarti belajar. Kata disciplina  juga berasal dari akar kata yang sama, yaitu disciple atau murid/pengikut. Diana juga menyatakan bahwa, disiplin juga berkonotasi dengan disiplin diri siswa. Disiplin diri dapat membuat seseorang menggali semua potensi dirinya untuk mencapai suatu tujuan, sesuatu yang dihargai dan bermakna.
Pembiasaan Senyum, Salam, Sapa, Santun
Budaya 4S adalah senyum, salam dan sapa, santun ini digunakan dalam kehidupan masyarakat terutama di Indonesia dan menjadi suatu ciri khas budaya Indonesia. Hal ini pun diawali dari lingkungan sekolah terutama SDN Karyasari I, untuk menciptakan suasana sekolah yang ramah dan nyaman yaitu dengan melestarikan kebiasaan senyum, salam dan sapa, santun. Pembiasaan ini sudah terlebih dahulu dilaksanakan di SDN Karyasari I, pada sejak tahun 2018, dan pada tahun 2020 pembiasaan ini ditambah dengan pengucapan Asmaul Husna saat semua melakukan salam.
Salam Asmaul Husna
Arti secara Bahasa dan Istilah, Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asma'u yang memiliki arti nama-nama, beberapa nama dan al-Husna yang berarti yang baik, yang indah. Sedang Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah. Asmaul Husna hanya layak disandang oleh Allah SWT, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia banyak memiliki kelemahan.
Sejarah Diturunkan Ayat tentang Asmaul Husna di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah melakukan shalat di Mekah dan berdoa dengan kata-kata: "Ya Rahman, Ya Rahim". kemudian Doa tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. saat itu kamu musyrikin berkata, "Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! dia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan ia sendiri menyeru dua Tuhan". Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalat mu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".(Q.S. Al-Isra:110)
Berdasarkan Surat Al-Isra:110, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena sepengetahuan mereka di daerah Yamamah ada orang yang mempunyai nama Rahman. Dengan turunnya Q.S. al-Isra ayat 110.