Hatiku sendu menatap Mu berkemas
Aku masih menumpuk seribu rinduÂ
Namun Kau seprti tak mau tahu
Ingin ku peluk agar langkahmu terhenti
Ingin ku dekap agar  Kau tak kan lepas
Namun Kau tetap bergegas
Belum puas aku bercerita pada Mu
Belum tuntas aku mengadu pada Mu
Belum bosan aku melihat indah Mu
Kau Pergi sesaat lagi
Meninggalkan berjuta kenangan
Saat Kalam-kalam dilantunkan
Mereka berjajar rapi atau berserakan
Setiap malam dengan bacaannya
Atau beteriak dengan lantangnya
Semua itu kini selesai
Tak lagi mereka berarak dan berpawai
Tak lagi benyanyi atau bermain dawai
Ramadhan... aku kau tinggalkan
Dengan satu pesan kau titipkan
"Teruskan apa yang telah ditanamkan"
Ramadhan telah ajarkan
Siang adalah perjalanan
Malam adalah pengaduan
Ramadhan telah titipkan
Langkahkan kaki dalam kebajikan
Tetapkan hati dalam keikhlasan
Ku sambut hari yang fitri
Semoga Ramadhan yang pergi
Berlalu membersihkan diriku
Biar Ramadhan pergi
Semua terpatri dalam hati
Dan diri menjadi lebih berarti
Biar aku Kau tinggalkan
Ku kan tetap nantikan
Dapat bersua tahun depan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H